PORTALNTT.COM, KUPANG – Mementum Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya memilki arti dan makna tersendiri. Hal itu pula yang dialami sosok pengusaha Muda yang sukses meniti karier dari bawah. Adalah Yoseph Yungles John Mesakh atau akrab disapa Yungles John.
Pria kelahiran tahun 1984 ini memulai kariernya sebagai seorang pengusaha sejak tahun 2015. Jalannya menjadi pengusaha seperti saat ini, tidak dilalui dengan mulus. Yungles pernah merasakan suka duka menjadi seorang karyawan.
“Beta dulu pernah bekerja di PT Indal Aluminium tahun 2007-2011. Setelah itu beta pernah bekerja di Petra CCTV tahun 2011-2013,” ungkap pria berdarah Cina Rote dan Timor ini saat ditemui PortalNTT, Senin 1 Mei 2023 di kantornya.
Yungles berkisah, setelah menyelesaikan kuliah di Surabaya tahun 2006, dirinya melamar di PT Indal Aluminium Surabaya dan diterima.
“Setelah lama bekerja di PT Indal Aluminium, Beta kemudian ingin mencari suasana baru dan Kembali ke Kupang. Beta terus melamar di Petra CCTV dan diterima,” katanya.
Sebagai seorang karyawan, Yungles mengakui pengalaman yang paling berkesan ketika menerima gaji pertama. Hal itu membuatnya sangat bersyukur.
“Waktu itu baru selesai kuliah dan dapat pekerjaan. Jadi begitu terima gaji pertama rasanya bahagia dan bangga sekali,” tandasnya.
Pengalaman demi pengalaman sebagai karyawan, memacu Yungles berkeinginan untuk memiliki usaha sendiri dan bisa mempekerjakan orang.
“Beta waktu itu kepingin bikin usaha sendiri. Lalu muncul keinginan yang kuat dari dalam diri. Beta akhirnya memutuskan untuk resign dari tempat kerja dan mendirikan perusahaan sendiri yang juga bergerak di bidang CCTV,” jelasnya.
Menurut Yungles, alasannya memilih jenis usaha yang sama dengan tempatnya bekerja dulu karena melihat peluang pasar, sehingga menarik untuk digeluti.
“Beta akhirnya buat perusahaan sendiri. Bermodalkan pengalaman di tempat kerja dulu dan jaringan yang sudah ada maka beta mulai menata setapak demi setapak usaha ini,” tandasnya.
“Beta mendapatkan support dari keluarga dan juga teman-teman. Berkat dukungan itu beta bisa tumbuh perlahan-lahan dan bisa survive hingga sekarang,” sambungnya.
Keuletan dan ketekenunanya berbuah manis, Yungles berhasil membangun perusahaannya. Dan kini Ia sudah memiliki 8 orang karyawan.
Karyawan itu Patner Kerja dan Saudara
Sebagai seorang yang pernah merasakan pahit manisnya menjadi seorang karyawan, Yungles tidak pernah melupakan saat-saat dimana masih menjadi karyawan. Hal itu pula yang terus menjadi pegangan Yungles ketika saat ini menjadi pemimpin perusahaan.
Baginya, karyawan merupakan patner kerja dan saudara yang harus dihargai dan dihormati.
“Kita harus melakukan karyawan kita dengan baik karena mereka adalah patner kerja, adik-adik yang beta anggap sebagai saudara. Jadi tidak ada kesenjangan antara beta dan karyawan. Hal itu yang membuat semua karyawan yang bekerja menjadi nyaman,” katanya.
Selain memperlakukan karyawan dengan baik, Yungles pun selalu memberikan bonus-bonus bagi karyawannya.
“Beta sangat paham betul kebutuhan mereka. Jadi tidak hanya gaji yang diberikan, beta juga selalu memberikan bonus-bonus untuk memotivasi mereka untuk terus giat bekerja,” akuinya.
Untuk itu, di momentum Hari Buruh sedunia, Yungles memberikan kesan dan pesan bahwa meskipun sebagai seorang pemimpin perusahaan harus tetap membangun dan menjaga suasana keakraban dengan karyawan, karena merekalah salah satu kunci kesuksesan dan kelancaran usaha yang dibangun.
“Beta tetap menghargai semua karyawan. Jika ada kesalahan atau kekeliruan, sebagai pemimpin beta menasehati mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga mereka akhirnya sadar dan mau memperbaiki kesalahan dan tidak mengulangnya kembali,” tandas ayah satu anak ini.