Yoseph Rera Beka: Perempuan Kota Kupang Banyak Yang Pintar Tapi Belum Dimaksimalkan

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG –
Dalam rangka menyambut Perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang melakukan seminar yang dikemas dalam bentuk Talk Show dengan tema “Mewujudkan perempuan yang tangguh dan mandiri sebagai pelaku pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan” bertempat di Hotel On The Rock Kupang, Selasa (05/03/2019).

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Kupang Yoseph Rera Beka ketika membuka kegiatan mengatakan, sesuai data kependudukan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Kupang, jumlah perempuan 270.000 dari 454 ribu jiwa lebih.

“Jumlah ini sebagai modal dasar dalam mendorong pembangunan Kota Kupang. Mengapa disebut Modal, karena memang jumlahnya banyak dan perempuan Kota Kupang banyak yang pintar hanya peluangnya belum dimaksimalkan,” paparnya.

Lanjutnya, meski perempuan yang berkiprah di area publik sudah ada namun belum cukup untuk menyuarakan kepentingannya.

“Di legislatif saat ini hanya tiga orang perempuan dari 40 anggota DPRD, moga-moga bulan depan (saat Pemilu) bisa bertambah keterwakilan Perempuan,” ujar Plt Sekda ini.

Waktu yang bersamaan, Ernest S Ludji, Kabid Perlindungan Perempuan juga menyampaikan, keterwakilan perempuan di legislatif masih sangat minim, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini ke depannya kaum perempuan lebih termotivasi dan lebih giat untuk melakukan gebrakan perubahan demi terwujudnya keadilan dan pemerataan bagi kaum perempuan.

“Kami juga turut mengundang perwakilan dari masing-masing partai politik khusunya perempuan dikarenakan merekalah yang akan menjadi penyambung lidah di legislatif sehingga kedepannya diharapkan keterlibatan perempuan dalam sektor publik dan sektor non formal akan menjadi lebih baik dengan adanya mereka yang mewakili kaumnya di legislatif”, ujar Ernest.

Kesempatan yang sama ernest juga mengutarakan, dalam upaya pencegahan terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak telah membentuk suatu komunitas peduli perempuan yakni Komunitas Pene Ma Kiso.

Sambungnya, Komunitas ini beranggotakan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh agama juga para tokoh anak di setiap kelurahan. Komunitas ini akan di bentuk di 6 kecamatan dan setiap kecamatan di wakili 5 kelurahan.

“Pene Ma Kiso Komuniti adalah komunitas yang bertugas untuk menjadi pemantau dan mata-mata dalam hal ini memantau perilaku atau pergerakan dalam kategori Human Traficcking. Hal ini baru di terapkan di 1 kecamatan yakni Oebobo dan dalam tahun ini akan di bentuk di 5 Kecamatan lainnya yakni Maulafa, Kota Lama, Alak, Kelapa Lima dan Kota Raja,” pungkas Ernest.

Turut hadir dalam talk show ini juga para perwakilan Forkompimda Kota Kupang dan Provinsi NTT, LSM, Bengkel Appec, Para Lurah & Camat, Rumah Perempuan, WKRI, Rumah Kasih Sinode Gmit, dan unsur pemangku kepentingan lainnya. (Yasinta)

Komentar Anda?

Related posts