Wali Kota Kupang Ancam Copot Lurah Yang Tidak Serius Menangani DBD

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore melihat persoalan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupanh merupakan persoalan serius yang butuh kerja ekstra. Hal ini mengingat angka kematian karena DBD cukup banyak jika mau dibandingkan dengan angka kematian pasien karena Covid-19.

Untuk itu, selaku pemimpin Kota Kupang, Jefri Riwu Kore meminta para Lurah di 51 Kelurahan agar benar-benar serius mengurus wilayahnya masing-masing, agar masyarakat terhindar dari penyakit DBD.

Read More

Bahkan, dengan lantang Wali Kota Kupang  menyebutkan bahwa Ia tidak segan-segan akan mencopot para lurah yang lalai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya mengurus masyarakat.

“Saya akan copot para lurah yang main-main dalam urusan DBD,” ungkap Wali Kota Kupang dalam jumpa pers di kantor Wali Kota, Selasa (27/10/2020) siang.

Dalam upaya pencegahan DBD, pemkot kupang melalui dinas kesehatan Kota Kupang akan menyiapkan bubuk abate untuk dibagikan ke masyarakat.

”Warga masyarakat juga harus peduli dengan lingkungan. Perhatikan sampah-sampah yang berserakan karena akan menjadi sarang nyamuk yang pada akhirnya akan membahayakan diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar,” pinta Wali Kota.

Selain itu, kata Wali Kota Kupang, pemkot juga menyiapkan alat Foging untuk membantu menghambat penyebarluasan jentik nyamuk di masyarakat, khususnya pada daerah-daerah rawan.

“Kita punya alat Foging yang lama ada 10. Dan ada lagi penambahan 5 alat foging yang baru,” kata Wali Kota setelah mendapat data dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang.

Wali Kota juga meminta para Lurah untuk melakukan upaya edukasi ke masyarakat dengan mencetak brosur atau selebaran untuk dibagikan kepada masyarakat.

“Para lurah harus aktif meminta para RT/RW untuk serius memberikan edukasi dan upaya pencegahan kepada warga,” imbuhnya.

“Saya tidak main-main dengan hal ini karena setiap tahun angka kematian terus meningkat,” tambah mantan anggota DPR RI dua periode ini mengingatkan.

Untuk diketahui, sejak Januari 2020 hingga April 2020, jumlah pasien DBD yang meninggal berjumlah tujuh orang dari total 626 kasus.

Penulis dan Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

Related posts