Usai Kawal Pemilu, Ketua KPPS Gunakan JKN di Rumah Sakit

PORTALNTT.COM, KUPANG – Media tengah ramai menyoroti petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jatuh sakit bahkan sampai meninggal dunia usai bertugas menyelenggarakan pemungutan dan melakukan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). BPJS Kesehatan hadir untuk menjamin biaya pelayanan kesehatan para petugas KPPS selama petugas tersebut telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) aktif.

Hal inilah yang dirasakan oleh Laheroy Dethan (48), salah satu Ketua KPPS di Kelurahan Fatukbot Kecamatan Atambua Selatan Kabupaten Belu.

Ditemui oleh tim BPJS Kesehatan, Troy sapaan akrabnya saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Tingkat IV 09.07.04 Atambua sejak tanggal 19 Februari. Troy mengaku dilarikan ke UGD rumah sakit oleh suaminya karena kondisi kesehatannya yang menurun usai menjalani tugasnya sebagai Ketua KPPS.

“Kami sudah mulai sibuk-sibuk itu dari hari Jumat untuk membagi-bagikan formular C1. Saya mulai merasakan tidak enak badan di hari Senin dan Selasa namun saya tetap menguatkan diri saya sampai dengan hari H pemilu. Pada hari H, sempat hujan juga di TPS dan kita harus bersama-sama mengangkat pasir dan kerikil agar air hujan tidak tergenang di area TPS. Dari situ, kondisi tubuh saya memang sudah tidak fit dan mulai muncul batuk dan pilek,” ujar Troy.

Sebagai Ketua KPPS, tentunya Troy sangat sibuk dari menjelang pemilu sampai dengan setelah pemilu dan dari pagi hingga pagi lagi. Ia mengaku bahwa dirinya tidak sempat untuk beristirahat dan selalu terlambat makan.

“Kami perhitungan suara mulai dari jam 5 sore sampai dengan jam setengah 9 pagi keesokan harinya. Malam itu badan saya mulai gemetaran tapi saya coba tahan saja. Saya dengan teman-teman juga tidak tidur. Tanggal 16 Februari, pagi-pagi saya dibawa ke UGD RSUD. Setelah diperiksa dokter dan diberi suntik, saya memutuskan untuk pulang ke rumah karena pada saat itu sangat banyak pasien dan tidak ada kamar rawat inap yang kosong. Tanggal 19 Februari, saya merasakan badan saya tidak enak lagi. Saya merasakan demam, batuk, pilek, sakit kepala yang luar biasa sampai saya susah tidur. Suami saya langsung mengantar saya ke rumah sakit TNI dan dirawat sampai saat ini,” ceritanya.

Ibu dari 2 (dua) orang anak ini mengatakan bahwa ia bersyukur karena sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran yang dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Belu sehingga ia tidak khawatir ketika jatuh sakit dan harus rawat inap di rumah seperti yang dialaminya saat ini.

“Seumur hidup saya, selama saya menjadi peserta Program JKN, ini pertama kalinya saya menggunakan untuk perawatan dan pengobatan di rumah sakit. Pelayanan yang saya dapatkan selama saya dirawat disini sangat luar biasa bagus dan baik. Saya dilayani sangat cepat oleh petugas, dimulai dari UGD sampai masuk ruangan. Pada saat saya tiba di UGD, saya langsung diperiksa oleh dokter dan langsung diinfus. Dokter mengatakan bahwa ini dikarenakan kecapean dan harus banyak istirahat,” ujar Troy.

Kondisi Troy saat ini sudah berangsur membaik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Di akhir perbincangan, ia ucapkan terima kasih kepada pemerintah dengan adanya Program JKN ini benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan. Ia berharap manfaat dari Program JKN dapat dirasakan oleh masyarakat lainnya. (ir)

Komentar Anda?

Related posts