Tolak Golput, Kaban Kesbangpol Lembata Ajak Pemilih Pemula Jadi Pemilih Cerdas

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lembata, Anselmus Bahy mengajak Pemilih Pemula (Mereka yang akan memasuki usia memilih dan akan menggunakan hak pilihnya yang pertama kali dalam pemilu seperti (SMA/SMK/MA/Sederajat) di kabupaten Lembata untuk menjadi pemilih yang cerdas.

“Mari jadilah pemilih yang cerdas, tolak golput. Satu suara anda sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ungkap mantan camat Lebatukan saat memberikan sambutan pada kegiatan Penyuluhan Politik Kepada Masyarakat, Pemilih Berdaulat Negara Kuat, bertempat di Olimpik Ball Room, Jumat (23/10/2020).

Lanjutnya, sebagai orang muda jangan jadi provokator dan pemicu di tengah masyarakat.

“Di kampung sendiri anda pasti sangat didengar karena anda orang muda. Untuk itu Jangan jadi pemicu dan provokator,” imbuhnya.

Sebagai orang muda dan pemilih pemula, kata Ansel sapaan akrabnya, orang muda harus jadi filter (Penyaring) informasi.

“Kalian belum bisa membedakan informasi yang baik dan yang tidak. Maka, Kalau sumber tidak jelas jangan percaya. Jangan berada di pihak tertentu untuk memanaskan situasi,” kata mantan sekretaris dinas kesehatan kabupaten Lembata ini.

Dirinya meminta kepada ke-89 peserta perwakilan SMA, SMK, MA dan Sederajat di kota Lewoleba yang hadir pada kegiatan hari ini untuk melatih diri menjadi penengah yang baik.

“Jadi Penengah, tugas kamu menghubungkan kedua kelompok yang bertikai. Anda Tulang punggung negara Sangat berpengaruh dalam majunya Indonesia khususnya Lembata ini,” tandas Ansel Bahy.

Sementara, Petrus Payong Pati selaku Komisioner KPU Lembata mengatakan, kegiatan ini yang menjadi sasaran adalah pemilih pemula.

“Pemilih pemula itu perkiraan umur berkisar 17-21 tahun,” jelas Petrus.

Terkait golput, kata Petrus, untuk pemilu-pemilu mendatang golput semakin menipis.

“Biasanya golput ini di kalangan-kalangan rasional. Semoga ke depan, golput semakin tipis dengan adanya kesadaran bahwa, kalau tidak memilih itu sama dengan tidak membawa perubahan. Hanya dengan memilih baru bisa ada perubahan. Kalau dari aspek demokrasi seperti itu,” pungkas Piter Payong sapaan akranya.

Penulis: Wilibaldus Kali

Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60