PORTALNTT.COM, KUPANG – Dua hari lagi pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT serta walikota dan wakil walikota Kupang segera digelar.
Sejumlah persiapan dilakukan. Penyelenggara di tingkat paling bawah pun membekali diri dengan berbagai persiapan.
Senin (25/11/2024), digelar ibadah pengutusan penyelenggara Pilkada se Kecamatan Kota Lama di GMIT Ebenhaezer Oeba.
Ibadah pada Senin petang ini dipimpin Pdt Gutten A.K. Selan, S.Th. ibadah diikuti PPK dan Panwascam Kota Lama, PPS, KPPS, PKD dan PTPS se Kecamatan Kota Lama.
Pdt Gutten A.K. Selan mendasari khotbahnya dari injil Yohanis 6 : 1-13 tentang Yesus memberi makan lima ribu orang.
Pendeta Gutten mengawali refleksi nya dengan perumpamaan penyelenggaraan sebuah pesta.
Pesta besar, ujarnya tidak terlepas dari peran dari orang di sekitar yang ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan itu.
Namun terkadang peran mereka dianggap biasa-biasa saja dan sepele sehingga mudah terabaikan dan terlupakan.
Hal ini karena sifat manusia yang mengabaikan hal kecil dan lebih suka melihat hal besar terutama pada puncak acara. “Padahal sukses sebuah acara sangat terkait dengan peran orang lain walaupun kontribusi mereka kecil,” ujar Pendeta Gutten.
Fokus sebuah pesta selalu pada hal besar yang nampak padahal tanpa hal kecil maka hal besar tidak mungkin kuat.
Pendeta Gutten mengingatkan bahwa bacaan injil Yohanis menyajikan soal peristiwa besar yang dilakukan Yesus yakni sebuah mujizat Yesus memberi makan 5.000 orang.
Disebutkan kalau perhatian selalu berfokus pada akhir kejadian yakni lima ribu orang bisa makan kenyang dan bahkan masih ada sisa makanan.
Padahal, dalam peristiwa yang menakjubkan itu, ada peran serta yang terlewatkan.
Secara jujur cerita Yesus memberi makan lima ribu orang diawali dengan lima roti jelai dan dua ekor ikan yang dimiliki seorang anak yang ada seperti itu.
“Pemilik roti dan ikan perannya dilupakan. Tanpa kehadiran anak pemilik ikan maka tidak ada peristiwa besar itu,” tandasnya.
Berkenan dengan tugas pengutusan berkenaan dengan pesta demokrasi maka ada sejumlah pesan bagi penyelenggara yang diberi tanggungjawab yang bagi orang lain tidak terlalu besar tapi berarti.
Pendeta Gutten mengingatkan penyelenggara Pilkada soal hal pemberian diri disertai sebuah kesadaran bahwa tidak terjadi secara kebetulan tetapi bagian dari karya dan rancangan Tuhan.
“(Perlu) kesediaan diri untuk dipakai dan ikut memberikan kontribusi. Ada tenaga, waktu dan pikiran sebagai bentuk andil dalam sebuah pekerjaan besar,” ujarnya.
Diakui kalau usai pesta demokrasi maka yang dibahas adalah calon terpilih. “Tapi anda (penyelenggara) adalah batu kecil yang ikut menopang suksesnya pesta demokrasi demi kepentkngan dan kebaikan bagi banyak orang,” pesan Pendeta Gutten.
Diingatkan bahwa bagi Tuhan tidak ada ukuran besar kecilnya peran tetapi semua punya makna karena saling melengkapi dan menopang untuk sebuah tujuan.
Penyelenggara juga diingatkan soal ketulusan dan kesungguhan dengan tugas dan tanggungjawab.
“Pemberian diri tidak memperhitungkan untung dan ruginya. Pemberian dengan hati yang tulus pasti akan diberkati dan sangat berarti. Tuhan memperhitungkan semua yang diberikan. Walaupun kecil tetapi punya peran besar. Tugas kita adalah mempercayakan apa yang diberikan,” pesan pendeta yang melayani di GMIT Ebenhaezer Oeba ini.
Ibadah ini juga diisi puji-pujian dari solois dan vocal group Panwascam Kota Lama.
Pendeta Gutten pun menutup ibadahnya dengan mendoakan dan memberkati setiap penyelenggara yang terlibat dalam pesta demokrasi Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Ketua PPK Kota Lama, Johanna Mozes didampingi anggota PPK, Ambrosius W. Muda dan Wandry Siokain pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tokoh agama di GMIT Ebenhaezer Oeba mendoakan para penyelenggara.
“Kami berterima kasih untuk support dan dukungan bagi kami penyelenggara. Tugas kami cukup berat namun kami dikuatkan dan didoakan. Ini jadi semangat tambah bagi kami,” ujarnya.
Ia juga menghimbau agar warga Kota Kupang menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS guna memilih sesuai hati nurani dan bertanggungjawab.
Ketua Panwascam Kota Lama, Yuni Messakh-Ratu didampingi anggota Panwascam Kota Lama, Edi Neloe dan Aisyah Reri juga menyebutkan kalau dukungan doa merupakan kekuatan bagi Panwascam, PKD dan PTPS dalam menjalankan tugasnya.
“Semoga Pilkada berjalan aman dan lancar serta minim pelanggaran,” tandasnya.
Pihaknya menghimbau agar semua pihak taat pada aturan dan memanfaatkan masa tenang dengan baik.