PORTALNTT.COM, WAITABULA – Dalam rangka membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terisolasi,daerah pinggiran dan terbelakang, TNI melaksanakan kerjasama lintas sektoral antara Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah, serta komponen Bangsa lainnya dalam program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa).
Sebagai salah satu wujud operasi bakti TNI yang sinergis, terintegrasi dan sangat terorganisir, memiliki maksud, tujuan dan manfaatnya yang jelas baik itu sasaran fisik maupun non fisik, bagi kepentingan TNI, Masyarakat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Tema yang diangkat dalam TMMD ke-99 tahun 2017 adalah “Dengan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita percepat pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyatakat dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI”.
Pembukaan TMMD dilaksanakan secara serentak di Indonesia. Di wilayah Kodim 1613 Sumba Barat, TMMD ke-99 dibuka secara resmi oleh Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Markus Dairo Talu, SH disaksikan oleh Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E. M.M, Dandiim 1613 Sumba Barat, Letkol Inf. Fifin Syaifudin, Kapolres Sumba Barat, AKBP Mohammad Erwin, Dandim Sumba Timur 1601 Letkol Inf Zaenuddin, S.E, Pejabat-Pejabat SKPD kabupaten SBD, Camat Wewewa Tengah, Pemerintah Desa Mata Lombu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat Wewewa Tengah yang hadir untuk menyaksikan Kegiatan tersebut, Selasa (4/7/2017).
Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol Inf. Fifin Zudin Syaifudin mengatakan, sasaran kegiatan fisik di Desa Mata Lombu kecamatan Wewewa Tengah kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) diantaranya, pembangunan gereja 9×24 meter, pembukan jalan dan pengerasan sepanjang 300 meter, Pembangunan rumah masyarakat 3 unit.
“Sasaran non fisik diantaranya, Pemutaran film perjuangan, Pengobatan masal, Pembekalan tentang wawasan kebangsaan,” jelas Dandim Syaifudin.
Kehadiran satuan tugas (satgas) TMMD, rupanya membawa angin segar bagi segenap masyarakat. Pasalnya para muda-mudi bahkan anak-anak antusias dan terlibat langsung dalam kegiatan yang dijalankan.
Kapten Cap Mulyono sebagai Komandan SSK TMMD mengatakan pihaknya mengakomodir keinginan anak-anak untuk ikut serta dalam kegiatan TMMD ke-99 tahun 2017.
“Ini adalah kegiatan yang positif bukan hanya TNI saja yang melakukan hal tersebut tetapi masyarakat juga mengambil dalam kegiatan ini, karena TNI adalah bagian dari rakyat,” kata Cap Mulyono.
Menurut Mulyono keinginan ini sangat bagus sekali untuk membiasakan anak-anak untuk membentuk karakter anak yang rajin, mandiri dan perduli lingkungan.
“TNI saat ini merupakan kekuatan negara sekalikus kekuatan bagi rakyat terbukti TMMD KE-99 Tahun 2017 ini merupakan bukti bahwa TNI adalah milik rakyat,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Dandim 1613/SB, Letkol Inf. Fifin Zudin Syaefuddin S.Pd selaku Dansatgas TMMD bahwa kegiatan fisik dan non fisik dalam TMMD ke-99 tahun 2017 ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan komunikasi sosial dengan masyarakat setempat terutama menumbuhkan lagi semangat kebangsaan dan Persatuan demi Kokohnya NKRI.
“Mari kita Satukan tekad persatuan dan kesatuan dalam semangat gotong royong saling membantu untuk wujudkan kemanunggalan TNI bersama rakyat,” imbuhnya, Sabtu (8/7/2017).
Dandim 1613 Sumba Barat Ajak Masyarakat Jauhi Miras
Selain sasaran fisik yang ingin dicapai, TMMD juga bermaksud untuk pembinaan mental, karakter masyarakat, pola hidup di dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku social masyarakat di pedesaan masih jauh dari standar kesehatan, sehingga terkadang para generasi muda harus kehilangan masa depannya karena dipengaruhi tata cara social di masyarakat yang menuntut mereka sangat sulit dari kebiasan-kebiasan buruk.
“Miras (Minuman Keras) seperti Peci, Ak, moke yang beredar di daerah Sumba dan sejenisnya merupakan minuman beralkohol yang dapat memabukkan dan membuat kesadaran orang hilang sehingga sangat merugikan dan merusak kesahatan orang,” kata Dandim Syaefuddin pada saat memberikan sosialisasi di desa Mata Lombu Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya, Minggu (9/7/2017).
Dia berharap dan berpesan kepada warga desa Mata Lombu yang ikut dalam kegiatan dan pengarahan yang berjumlah 90 orang untuk jauhi Miras karena merupakan minuman yang diharamkan oleh agama dan dilarang oleh pemerintah.
“Kejahatan kriminal seperti pencurian, perkelahian, asusila dan pembunuhan sering juga akibat dari minum miras. Saya juga akan selalu berkoordinasi dengan Polres dan instansi terkait untuk memberantas Miras di Sumba Barat dan SBD. Jauhi Miras untuk Hidup Sehat,” ungkapnya.
Selain itu Dandim juga menekankan masalah kesehatan bagi masyarakat sekitar, dengan membangun jamban keluarga, agar membiasakan warga Buang Air Besar ( BAB) pada tempatnya sehingga kotoran tersebut tidak menimbulkan penyakit di keluarga dan warga sekitar.
Masih minimnya sarana jamban membuat satgas TMMD bergotong royong bersama masyarakat membangun beberapa jamban bagi masyarakat.
“Dengan pembangunan WC dan Sosialisasi tentang pentingnya jamban ini semoga warga desa Mata Lombu dapat hidup sehat dan bersih terhindar dari penyakit Kolera, Desenteri ataupun penyakit lainnya. Menjaga Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan karena penyakit mudah menjangkit apabila tidak bersih lingkungan,” ungkap Dandim Sayifuddin.
Semangat Gotong Royong Mulai Tergerus Ego Masyarakat
Semangat Gotong royong merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Namun realita menunjukkan, semangat ini perlahan lahan mulai tergerus seiring berjalannya waktu dengan diikuti perkembangan tekhnologi dan komunikasi yang kian merajai seluruh aspek kehidupan manusia.
Masyarakat pedesaan yang sejatinya masih memeluk adat istiadat yang kental pun mulai melupkan jati diri yang sesungguhnya. Keegoan pribadi membuat orang lebih mengutamakan nafsu pribadi ketimbang menjaga keharmonisan dalam kebersamaan.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi karena semangat Gotong-royong masyarakat di sini masih sangat kental,” kata Dandim Syaifuddin, Senin (10/7/2017).
Dansatgas TMMD ini berharap masyarakat terus menjunjung tinggi adat Sumba dan terus bersemangat dalam Gotong-royong membangun desa dan tidak terpengaruh dengan budaya asing yang individualis dan egois.
TMMD Sumba Barat Tarik Minat Pemuda Jadi TNI
Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di desa Mata Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) banyak memberikan manfaat. Tak hanya itu saja, banyak pemuda di desa yang tertarik menjadi anggota TNI.
Dandim 1613/SB, Letkol inf Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd, selaku Dansatgas TMMD di desa Mata Lombu saat memberikan materi Kebangsaan diantaranya kampanye untuk sosialisasikan tentang cara dan persyaratan rekrutmen Pemuda/i untuk menjadi TNI menjelaskan bahwa Pemuda/i lulusan SLTA dapat mendaftarkan diri tidak dipungut biaya (GRATIS) dan akan dibina serta dilatih di Koramil/Kodim tentunya dengan persyaratan yang ditentukan.
“Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi seperti berbadan sehat, kelengkapan Adminitrasi, Tes Fisik, Psikologi dan Akademik yang harus dilalui dan Harus diPersiapkan Fisik, mental dengan baik serta Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Dandim Syaifuddin.
Syaifuddin merasa bangga karena banyak pemuda/i dari desa Mata Lombu umumnya kabupaten Sumba Barat Daya dapat menjadi TNI untuk mengabdi kepada Negara demi tetap kokohnya NKRI.
“Animo pemuda/i dari Kabupaten SBD cukup banyak dan yang sudah mendaftar diri untuk mengikuti seleksi Catam TNI AD mencapai 75 orang. Ini merupakan sosialisasi yang bagus yang dilakukan oleh kodim 1613 sumba barat dan koramil, dengan semboyan”SEMOGA SUKSES JADI PRAJURIT SEJATI,” tegasnya.
Malam Keakraban Satgas TMMD Sumba Barat Ditandai Dengan Dangdutan Bersama
Malam Akrab perpisahan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ditutup dengan hiburan organt tunggal Dangdut di Desa Mata Lombu, kecamatan Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (1/8).
Acara malam hiburan dibuka oleh Mayor Inf Kasim S.Ag (Kasdim 1613/SB) dan dihadiri Kadis BPMD SBD, Camat, Kepala desa, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan sekitar 300 masyarakat untuk ikut bergembira dan saling akrab antara TNI dan masyarakat.
Mayor Kasim dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam TMMD.
“Jaga terus hubungan baik dengan komunikasi dan mohon maaf apabila dalam kerja dan pergaulan ada salah dan sebagainya,” ungkap Mayor Kasim.
Sementara itu Kepala Desa Mata Lombu, Lende Umbu dalam sambutannya mengucapkan terima kasih TNI yaitu Kodim 1613/SB dalam membangun desa Mata Lombu.
“Dan mohon maaf apabila ada warga yang salah, kurang sopan, kami adalah manusia biasa dan kami mencintai TNI,” kata Kades Lende Umbu.
Diakuinya hiburan ini adalah bentuk kedekatan antara TNI dan masyarakat mulai dari awal sampai akhir sehingga jasa TMMD wilayah kodim 1613/SB, akan selalu dikenang dan diingat.
“Hiburan untuk keakraban, tidak akan kami lupakan,” katanya.
Kodim 1613 Sumba Barat Tutup TMMD dengan Bagi-bagi Paket Sembako
Setelah melewati proses kurang lebih selama satu bulan, Kodim 1613 Sumba Barat resmi menutup Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 di Desa Mata Lombu, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dengan bagi-bagi sembako ke masyarakat pada, Rabu 2 Agustus 2017.
Kegiatan penutupan TMMD tersebut dipusatkan di halaman gereja Mata Lombu yang dihadiri DanLantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Dedi Suhendar dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Ndara Tanggu dan jajaran Forkompinda SBD.
Selain dilaksanakan upacara penutupan, sebagai semarak TMMD juga di hiasi dengan Marcimband dari siswa-siswi sekolah menengah atas, serta diadakan pembagian sembako bagi masyarakat sekitarnya.
“Sekitar empat paket sembako dibagikan gratis kepada masyarakat desa Mata Lombu. Pembagian sembako tersebut merupakan rangkaian sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 99 dalam sasaran fisik yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat desa Mata Lombu Kecamatan Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya,” tutur Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol Inf. Fifin Zudi Syaifuddin. (Jefri)