PORTALNTT.COM,ROTE NDAO – Sikap arogansi ditunjukkan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning terhadap wartawan Media Online PortalNTT.com Bernadus Saduk, saat Ia sedang melakukan kegiatan journalist bertepatan dengan upacara hari ulang tahun Kabupaten Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (2/7/2017) di halaman Rumah Jabatan Bupati Rote Ndao di Desa Sanggaoen Kecamatan Lobalain.
Bernadus Saduk menjelaskan, setelah selesai upacara, Ia sedang berdiri sambil bercerita dengan seorang sahabatnya, tak lama berselang Bupati Rote Ndao Leonard Haning berjalan mendekat ke dirinya dan langsung melontarkan pertanyaan seputar pemberitaan yang Ia tulis dan dilansir PortalNTT.com.
“Anda yang tulis berita bilang masyarakat desa Temas tidak terima saya dan sekarang ini ada masyarakat Temas,” ujar Saduk mengulangi ucapan Bupati Haning.
Atas pertanyaan tersebut, kata Bernadus, Ia menjawabnya, tidak. Tetapi kemudian ditanggapi lagi oleh Bupati Haning, kalau yang dimaksudkannya adalah berita yang ditulis Bernadus soal masyarakat desa Temas yang tidak menerima Bupati dan Ketua DPRD waktu acara ‘Hus’ (Kegiatan Pacuan kuda,red) di Desa Lidor dan tidak mendapatan penghormatan, itu penghinaan terhadap Maneleo (Kepala suku,red).
“Maksudnya waktu acara Hus di Lidor, anda bilang saya dengan ketua DPRD tidak mendapat penghormatan dan itu penghinaan terhadap Maneleo,” kata Bupati Haning yang diulangi Bernadus.
Dijelaskan pula, atas hal tersebut, dirinya memberikan alasan bahwa Ia tidak menulis pemberitaan seperti yang ditanyakan oleh Bupati Rote Ndao Leonard Haning. kemudian
“Bupati meraih tangan kiri saya sambil meminta untuk menghadap Kapolres Rote Ndao yang saat itu tidak berada di lokasi rumah jabatan Bupati, tapi saya menolak, karena merasa tidak ada urusan dan tidak terkait masalah apapun dengan Kapolres Rote Ndao sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bupati. Kemudian Ajudan Bupati datang lagi untuk memegang tangan saya dan berjalan menuju teras aula rumah jabatan bupati,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Dia, Bupati mengambil Mic lalu mengumumkan dan memanggil para Maneleo yang hadir untuk datang mendekat dengan alasan kalau wartawan yang menulis berita penghinaan telah ditangkap oleh Bupati.
“Maneleo dari dengka semua datang sini dolu karena wartawan yang tulis berita penghinaan tentang saya dan ketua DPRD yang tdak mendapat sambutan penghormatan, saya sudah tangkap dia sekarang,” ajak Bupati ditirukan Bernadus, dan seturut panggilan Bupati, Ia dikerumuni para Maneleo dan sejumlah pejabat dan pimpinan pada lingkup Pemerintah Daerah, diantaranya Sekda Jonas M Selly, Ketua DPRD Alfred Saudila, Camat Rote Barat Laut Elias Tallomanafe, Andri Mooy, David Saleh.
Saat itulah, lanjut Bernadus, selain dirinya mendapat sejumlah pertanyaan seputar penulisan berita, yang ditulis tentang keberadaan Sekda Rote Ndao dalam pendaftaran Bakal Calon Bupati di PDI Perjuangan dan ancaman dari seorang pejabat bahwa pihaknya akan mencabut kartu Persnya sebagai wartawan di Rote Ndao.
“Saya dipukul oleh David Saleh di bagian kepala, dan Elias Tallomanafe camat Rote Barat Laut menendang dan memukul pada kaki kiri dan tangan kanan saya,” katanya.
Atas pristiwa tersebut demi untuk mengamankan dirinya dari kemarahan masa maka Ia kemudian dibawa oleh empat anggota Polisi Polres Rote Ndao ke Mapolres Rote Ndao untuk pengaman dan setelah peserta bubar dari rumah jabatan baru dia dipulangkan.
Atas hal tersebut, Dia mengakui akan melaporkan sikap arogan Bupati Rote Ndao Leonard Haning, Camat Rote Barat Laut Elias Tallomanafe, dan Sekretaris Dinas PMD dan Perijinan Kab Rote Ndao David Saleh secara resmi ke pihak penegak hukum setelah berkonsultasi dengan sejumlah pihak. (Tim)