PORTALNTT.COM, LEMBATA – Frans Uak Warga Kelurahan Lewoleba Utara, kabupaten Lembata menyulap lahan miliknya yang berukuran kurang lebih satu hektar yang dulunya lahan perkebunan, kini di desainnya jadi tambak
Pembibitan dan Budidaya ikan Lele.
Frans Uak kepada media ini di Lokasi tambak Lele, Berdikari, Kamis (8/10/2020), mengatakan bahwa usaha lele yang saat ini digeluti bermodalkan pengalaman selama 7-8 tahun ditekuninya di perantauan.
Dijelaskannya, selama masa pandemi Covid-19, masyarakat Lembata diinstruksikan pemerintah untuk lockdown, muncullah ide untuk kerja budidaya ikan lele.
“Ide ini muncul ketika 5 bulan yang lalu saya pulang libur lihat keluarga di kampung. Saat itu situasi Corona memanas dan masyarakat di perintahkan untuk lockdown. Maka muncullah pikiran ini dan saya baca peluang bagus sekali di Lembata sini untuk usaha budidaya Lele,” terangnya.
Dirinya mengaku, bergelut di bisnis ikan lele sudah 7-10 tahun.
“Saya bergelut di bisnis lele ini sudah 7-10 tahun di batam. Jadi di sana saya juga bermain bisnis ini. Bisnis ini sudah berjalan 5 bulan di sini (Lembata),” jelasnya.
Dijelaskannya lagi, sejak 5 bulan budidaya ikan lele berjalan, anakan lele sudah mendekat 100 ribu anak lele.
“Jadi ketika dilakukan pemijahan (Proses melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan) lele, jantannya 1 dan betinanya 2. 1 betina bisa menghasilkan 20 ribu telur, jadi 2 betina paling banyak 40-60 ribu. Tapi ada juga margin eror sekitar 10-20%,” jelasnya.
Lebih Lanjut, dikatakannya, usia lele lima bulan sudah dikatakan kanibal karena bisa memakan temannya.
“Jadi salah satu faktor yang mempengaruhi masyarakat kita pelihara lele lalu gagal, karena belum mengerti soal lele kanibal tersebut. Sebenarnya lele itu umur satu Minggu sudah kanibal. Jadi cara mengatasinya itu harus rajin kontrol. Misalnya ada lele yang besar atau hama yang ada, kita harus pindahkan. Salah satu pemindahan itu adalah kita harus sortir (Dikeluarkan/pindahkan). Biasanya kita sortir itu 10-14 hari. Makanan lelenya bervariasi, sesuaikan dengan umur dan setiap umur makanannya berbeda tergantung iklim. Jadi saya harus rubah cara makan di sini dan di sana. Perlu kita ketahui bahwa Ikan lele umur 5-6 bulan bisa diketahui jenis lele betina atau jantan,” ungkapnya.
Dirinya berharap pemerintah bisa membantu untuk pembuatan kolam permanen.
“Supaya jangan pakai terpal lagi,” tandasnya.
Direncanakannya, bulan depan akan diadakan pelaunchingan pondok pecel lele di tempat yang sama.
“Bulan depan kita buka. Kita lagi order kesiapan semua dari Jawa,” tutupnya.
Penulis: Wilibaldus Kali
Editor: Jefri Tapobali