PORTALNTT.COM, MAUMERE – Sebagai upaya untuk meningkatkankesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kegiatan promotif preventif kesehatan menjadi prioritas yang dilaksanakan BPJS Kesehatan. Selain mengajak peserta JKN menjaga pola hidup sehat, peserta juga diwajibkan melakukanskrining riwayat kesehatan untuk mengetahui risiko terhadappenyakit kronis tertentu, seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronis dan jantung koroner.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Maumere, I Gusti Ngurah Arie Mayanugraha pun mengajak masyarakat untuk melakukan skrining riwayatkesehatan setiap satu kali dalam setahun.
“Skrining riwayat kesehatan bagi peserta JKN ini merupakanupaya untuk mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini. Dengan demikian, dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan sesegera mungkin,” tutur Arie saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Maumere, Kamis (18/01).
Menurut Arie, potensi penyakit kronis yang diketahui sejakdini dan segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, akan menghindari risiko yang lebih parah yang dapatmengancam jiwa. Selain itu, juga dapat menekan pembiayaanyang besar, mengingat penangan penyakit kronis rata-rata memerlukan biaya yang sangat besar. Maka dari itu, diharapkan peserta JKN memanfaatkan skrining riwayatkesehatan dan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang adadengan kondisi yang sebenarnya.
“Peserta JKN hanya perlu mengisi skrining riwayat kesehatandi Mobile JKN atau website BPJS Kesehatan (https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id). Bisa juga melaluiChat Assistant JKN (CHIKA). Pengisian data skriningdilakukan dengan menjawab setiap pertanyaan terkait data fisik, pola makan, aktivitas fisik, serta riwayat kesehatanpribadi dan keluarga. Yang terpenting adalah pesertamenjawab sesuai dengan kondisi sebenarnya untuk setiappertanyaan, agar hasil skrining yang diperoleh akurat. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, maka pesertaJKN yang berusia minimal 15 tahun wajib melakukanskrining riwayat kesehatan setiap satu kali dalam setahun,” ujar Arie.
Arie menjelaskan, setelah menjawab seluruh pertanyaandalam form skrining, akan terdapat tiga kategori hasil skriningterkait risiko penyakit kronis, di antaranya risiko rendah, risiko sedang dan risiko berat. Apabila hasil skriningmenunjukkan risiko sedang hingga berat, maka peserta akanmendapatkan pemberitahuan untuk segera memeriksakankesehatan di FKTP tempat peserta terdaftar. Sementara, untukhasil skrining dengan risiko rendah, maka akan diimbau untukmenerapkan pola hidup sehat dan aktivitas fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.
Salah satu peserta JKN yang telah melakukan skrining riwayatkesehatan adalah Fortunata Jovita Areq Iden (28). Saat ditemui Jamkesnews, ia mengaku secara rutin setiap tahunmengisi skrining riwayat kesehatan. Menurutnya carapengisiannya sangat mudah dan hasilnya pun bisa langsungdiketahui saat itu juga.
“Semenjak saya jadi peserta JKN, hal yang tidak pernah sayalewatkan setiap tahun adalah skrining riwayat kesehatan. Menurut saya hal ini sangat baik mengingat kita mengetahuikondisi diri hanya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaanyang mudah dipahami. Yang penting kita menjawab dengansebenar-benarnya apa yang dirasakan. Apapun hasilnya akanmenjadi masukan untuk kondisi kita dan dapatdikonsultasikan dengan dokter di mana kita terdaftar. Beberapa kali saya melakukan skrining riwayat kesehatanhasilnya berisiko rendah, namun saya harus tetap menjagakesehatan dengan pola hidup yang seimbang, berolahraga dan konsumsi makanan sehat,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Ita ini juga antusias mengajakteman-temannya untuk mengisi skrining riwayat kesehatan. Menurutnya, anak muda juga harus peduli terhadapkesehatannya. Skrining riwayat kesehatan merupakan langkahawal bagi anak muda untuk peduli terhadap kesehatan dirisendiri. Ia pun berpesan, pola hidup sehat juga harus dimulaidari saat ini, jangan tunggu hingga nanti. (gt/si)