PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 dilaksanakan di halaman kantor kejaksaan Waikabubak yang dihadiri kepala kejaksaan waikabubak, kasipidsus, kasintel, kasidatu,
kasubag Bin, para jaksa, staf, Senin (23/7).
Amanat Jaksa Agung RI yang dibacakan kepala kejaksaan Waikabubak, Adji Ariono SH, mengatakan rasa bangga suka cita memang selayaknya kita syukuri mengingat sepanjang usia lebih dari setengah abad ini, masih terdapat kekurangan, keterbatasan bahkan belum sempurna dalam bekerja dan berkarya. Tentu banyak hal yang diperbuat, dihasilkan untuk didedekasi bagi masyarakat.
“Setiap kali menyelenggarakan acara ritual peringatan hari bhakti seperti ini, mengingat dan menumbuhkan kembali kesadaran segenap insan kesadaran Adhyaksa dan masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, ditata, dibenahi dan disempurnakan.
Kewajiban, tanggung jawab selaku penegakkan hukum harus pula peran aktif mendukung, menjaga, mengawal keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Jaksa Agung.
Menurutnya kesempatan dapat dinyatakan sebagai momen perbaikan, pemantapan dan penyempurnaan hendak diartikan pula sebagai saat yang baik melakukan Evaluasi dan intropeksi agar segera dapat melakukan keberanian tindakan kebijakan perbaikan merubah cara-cara lama yang tidak sesuai, tidak relevan bahkan tidak baik, Kepentingan masyarakat terlayani tuntutan tanggung jawab terpenuhi demi kemajuan semakin meningkat, Mendorong kita untuk tetap menjaga kewaspadaan, kepekaan diri menajamkan perhatian terhadap 3 hal pokok:
1.Komitmen menjaga komitmen, meningkatkan kinerja, sinergitas, intensitas, produktifitas menunjukkan kehadiran kejaksaan secara aktual.
2.Optimalisasi pelaksanaan tugas,tabggung jawab untuk mewujudkan praktek penegakkan hukum yang obyektif,profesional dan proposional.
3.memupuk tekad semangat, meningkatkan dedekasi dan loyalitas.
“Maka dari itu berbakti sesungguhnya bagian dari prose pematangan diri, berbuat baiklah justru sangat penting dan merupakan kewajiban. Karya bakti yang dedekasi sudah barang tentu akan semakin makna, apabila dilaksanakan sepenuh hati, selaku abdi dan abdi masyarakat, sebagai penegak hukum bahwa apa yang kita lakukan semata-mata untuk menciptakan perlindungan dan rasa nyaman. masih ada persoalan teramat penting perlu mendapat perhatian bersama ialah di tengah realitas kejemukan bangsa kita, terdiri dari suku, agama, ras dan golongan. Pengalaman mengajarkan menghadapi dan menyelenggarakan perhelatan pesta demokrasi Pemilukada, Pileg dan Pilpres membuat suhu politik cenderung memanas. Kita semua dituntut turut menjaga harmoni stabilitas ketentraman dan keamanan,” tegas Jaksa Agung.
Memasuki era Revolusi Industri Generasi keempat dibutuhkan infrastruktur yang memadai sebagai pondasi jalanya konektivitas antara manusia dan Data. Kita perlu evaluasi banyak peristiwa pengalaman masa lalu yang mengharuskan kita membiasakan diri intropeksi kekurangan, kelemahan potensi yang dimiliki.
Beberapa hal penting saya kekemukan diakhiri amanat.
1.Tingkatkan sensitifitas, intensitas kepekaan dalam melaksakan tugas, tanggung jawab penegak hukum cerdas, lugas serta berintegritas.
2.posisikan diri personal funsional dan instasional yang kumuh menjunjung tinggi harkat dan martabat dan profesi selaku insan adhyaksa.
3.Menjaga sebagai pendamping akselerator jalanya pemerintah dan pembangunan.
4.Bekerja tanpa pamri dengan sepenuh hati.
5.Pupuk dan kebangkan, bekerja sama semua pihak.
“Marilah bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, profesional, untuk itu saya titip pesan kepada seluruh karyawan kejaksaan Waikabubak berbuatlah yang terbaik bagi masyarakat dan tidak lama lagi saya meninggalkan Waikabubak, saya bersama keluarga meminta maaf apabila selama bertugas ada kata yang salah dimaafkan,” ucap kepala kejaksaan waikabubak Adji Ariono SH.
Selesai upacara dilanjutkan ziarah ke taman makam pahlawan Pada Eweta waikabubak sekaligus melaksanakan tabur bunga untuk mengingat para pahlawan yang telah gugur.(Mus)