Sekretaris Ketua Sinode GMIT Letakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Ebenhaezer Rarano

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Sekretaris Sinode GMIT, Pendeta Yusuf Nakmofa, MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Ebenhaezer Rarono, klassis Rote Timur wilayah pelayanan mata jemaat Rarano Renggow Timur Kecamatan Rote Timur kabupaten Rote Ndao, Rabu (9/8).

“Dimana-mana pembangunan Gereja sesungguhnya itu proses pemandirian dari masing-masing jemaat dan memang kita berharap bahwa pembangunan gedung gereja Ebenhaezer Rarano ini bisa mengelola seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk membangun apa adanya,” kata Pendeta Yusuf Nakmofa pada portalNTT usai peletakan batu pertama.

Menurut Pendeta Nakmofa, akhir-akhir ini orang selalu melihat gereja besar di kota untuk kemudian membangun serupa dengan itu padahal Tuhan tidak menuntut gereja itu sebaik yang bagai mana tetapi Tuhan menuntut kita untuk membangun gereja itu dari potensi diri kita yang kita miliki jadi yang paling utamanya adalah keberadaan kita mempersembahkan itu.

“Pembangunan ini jangan sampai menimbulkan gejolak-gejolak sosial yang ada di dalamnya tetapi kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan,” imbuhnya.

Sekretaris panitia pembangunan gedung Gereja Ebenhaezer Rarano, Aver Lete mengatakan kerinduan jemaat untuk memiliki sebuah gedung kebaktian yang baru walau dibatasi oleh anggaran tapi semangat jemaat membangun sangatlah tinggi.

“Kami mata jemaat Ebenhaezer memiliki 48 kepala keluarga yang punya kerinduan untuk memiliki suatu bangunan representative untuk dapat dilaksanakan kebaktian setiap Minggu dan pembangunan gedung gereja ini dilaksanakan sistim bertahap,” katanya.

Sementara itu, Wakil ketua DPRD kabupaten Rote Ndao, Petrus J Pelle dalam kesempatan itu mengatakan, pembangunan gedung gereja ini sumber dananya tidak dari mana mana hanya dari jemaat karena itu panitia jangan menggebu-gebu membangun sedangkan kemampuan anggarannya tidak mencukupi.

“Saya mengharapkan agar pembangunannya harus bertahap karena jika panitia  pembangunan menggebu-gebu, mengejar membangun sedangkan tidak melihat  kemampuan jemaat maka kedepannya terjadi konflik yang mengakibatkan terjadinya permasalahan sosial yang ada di jemaat dan jemaat menjadi terpecah belah,” kata Pelle.

Dia juga meminta agar ketua panitia membuat sebuah proposal untuk dimasukan ke Pemda karena di Pemda ada satu pos anggaran pembangunan gedung Gereja agar bisa membantu kelancaran pembangunan rumah Tuhan ini.

“Saya juga akan memberikan sumbangan pembangunan gedung gereja berupa biaya seng dan batako akan ditanggung oleh rekan saya yakni Cornelis Feoh dan Nur Yusak Ndu Ufi, sementara untuk samen di tanggung oleh Rofinus Fanggidae,” tandasnya.

Turut hadir dalam kesempatan itu KMK kecamatan pantai baru Pendeta Lukman Bahan STh, KMK Rote Timur Pendeta Nurdiana Lawoe STh dan sejumlah Pendeta dan vikaris. (Nadus)

Komentar Anda?

Related posts