PORTALNTT.COM, LABUAN BAJO – Salah satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT yaitu pemilihan komisaris dan Direksi Bank NTT ditunda. Hal ini tetunya menjadi tanda tanya bagi 28 calon yang telah melamar karena nasib mereka seolah digantung tanpa ada kepastian yang jelas. Pasalnya dalam RUPS Luar biasa yang berlangsung tertutup di Hotel Jaya Karta Labuan Bajo, Sabtu (27/3/2017) akhirnya menyetujui untuk dilakukan penyempurnaan dan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di lembaga keuangan dengan motto melayani lebih sungguh itu sehingga pemilihan pengurus tidak bisa dilakukan. Perkiraan bahwa RUPS luar biasa akan berjalan alot dan memanas tidak terjadi.
“Karna ada perubahan anggaran dasar maka pemilihan pengurus (komisari dan direksi, red) tidak bisa dilakukan sebab perubahan tersebut tidak bisa berlaku hari ini. Draf perubahan itu masih harus dikirim ke Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu kita pending,” ungkap Gubernur NTT Frans Lebu Raya, selaku pemegang saham pengendali di Bank NTT pada wartawan usai RUPS Luar Biasa yang berlangsung di Aula Lantai 8 Hotel Jaya Karta.
Menurut Gubernur dua periode ini, RUPS luar biasa akan digelar kembali setelah draft perubahan AD/ART tersebut disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Dia juga menjelaskan bahwa pencalonan para pengurus dalam hal ini komisaris dan direksi bisa saja akan diproses ulang. Semua itu tergantung dari Komisi Remunerasi dan Nominasi (KRN).
“Tidak masalah berapa lama kita tunggu. Untuk Plt Dirut, dia tetap menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan direksi sekarang ini. Posisi itu kan tidak boleh kosong sebab dia melaksanakan tugas-tugas direktur utama, kalau tidak maka tidak ada yang bisa mengambil keputusan,” ungkap Lebu Raya.
Ditanya terkait point revisi anggaran dasar, kata Dia, yaitu supaya pengurus itu kalau mau ke politik mengundurkan diri supaya konsentrasinya berjalan dan juga menyangkut kaderisasi.
Lebu Raya juga membantah adanya isu yang berhembus bahwa perubahan AD/ARDT bertujuan untuk memuluskan langkah beberapa calon direksi yang maju kembali untuk menduduki posisi yang ada. Dia menjelaskan bahwa Bank NTT memiliki pengalaman pada RUPS luar biasa kali lalu yang memberhentikan Dirut dari posisinya. Hal seperti ini kata Dia tidak boleh lagi terjadi sehingga perlu ada perubahan AD/ART.
“Nah ini harus diatur supaya jangan ada saling curiga antara satu sama yang lain. Kita sudah punya kesepakatan bahwa kita akan memberi kesempatan pada kader-kader yang bekerja dan mengabdi di Bank NTT dari awal sampai sekarang. Demikian juga dengan mereka yang ada di bawah Dirut sehingga mereka berpeluang untuk meduduki posisi tersebut. Walaupun dia sudah dua periode atau satu periode tetap diberikan kesempatan melamar jadi Dirut,” tegas politisi PDIP ini.
Hal yang sama juga dikatakan Pelaksana tugas Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke bahwa memang ada dua point yang direvisi dalam anggaran dasar, yaitu yang ada hubungan dengan politik dan kaderisasi.
“Pasalnya, entah pasal mana yang dirubah kita (pemegang saham, red) sudah dapat konsepnya,” ungkap Rihi Heke.
Ditanya terkait kaderisasi, dimana point itu memungkinkan ada perpanjangan jabatan dari direksi yang ada saat ini, menurut Dia, hal ini memungkinkan karena Pak Gubernur telah melakukan konsultasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Diberitakan sebelumnya, Mantan Direktur Utama Bank NTT yang juga pemegang saham Seri B, Amos Corputy menilai, dari 28 nama yang mendaftar untuk ikut diseleksi menjadi calon direksi Bank NTT, banyak diantaranya yang dinilai tidak layak. Penilaian tersebut didasarkan atas kinerja serta pengalaman kerja selama berada di Bank NTT.
“Saya tahu persis semua calon tersebut sebab mereka mantan anak buah saya. Beberapa diantaranya bagus, tapi ada juga yang tidak layak, karena kinerja yang tidak bagus bahkan pengalaman kerja belum memenuhi,” ungkapnya. (Jefri)
Berikut nama nama Calon Dewan Direksi BANK NTT
Direktur Kepatuhan:
1 Hilarius Minggu
2 Beatrix Bria-Tae
3 Christofel Adoe
4 Frits Robert Djami Heo
5 Paulus Stefen Messakh
Direktur Umum:
1 Lazarus Orapau
2 Thadeus Sola
3 Didakus Leba
4 Sonny Sereh
5 Mathias Mangi
6 Yunus Tuwan
7 Izakh Eduard Rihi
8 Reberta Maria Triwaty Lapia
9 Beatrix Bria-Tae
Direktur Pemasaran Dana:
1 Hary Alexander Riwu Kaho
2 Paulus Stefen Messakh
3 Bonefasius Ola Masan
4 Sonny George Suparman Pellokila
5 Izhak Eduard Rihi
Direktur Utama:
1 Eduard Bria Seran
2 Tohap Marbun
3 Izhak Eduard Rihi
Calon Dewan Komisaris
Komisaris Utama:
Hali Lanan Elias
Komisaris Independen:
1 Semuel Djo
2 Adrianus Ceme
3 Sukardan Aloysius
4 Yenny Gah Kadja
5 Frans Gana