RS Siloam Kupang Meraih Akreditasi Paripurna, Level Tingkatan Paling Tinggi Kualitas Pelayanan dan Keselamatan Pasien

  • Whatsapp
banner 468x60

Penulis dan Editor: Jefri Tapobali

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Rumah Sakit Siloam Kupang berhasil meraih akreditasi Paripurna. Predikat tersebut merupakan pengakuan tertinggi dalam kualitas pelayanan dan keselamatan pasien yang diterima sebuah Rumah Sakit.

dr. Hans Lie, MSc, Direktur Eksekutif area Jawa Timur, Bali Nusra & Maluku mengatakan pada pertengahan bulan September lalu, Tim Surveyor dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasian Rumah Sakit melakukan penilaian terhadap RS Siloam Kupang.

“Di Indonesia ada 6 lembaga akreditasi mutu yang diakui pemerintah atau kementrian kesehatan dan Siloam Kupang ikut yang LAMKPR dan hasilnya Paripurna,” ungkap dr. Hans saat diwawancarai media ini, Kamis (6/10/2022) siang.

Menurut dr. Hans, untuk Rumah Sakit setiap 3-4 tahun sesuai dengan standar peraturan menteri kesehatan harus diakreditasi. Tujuan dilakukan akreditasi supaya standar-standar mutu, standar pelayanan itu bisa dipastikan tercapai dan juga ad proses-proses peningkatan pelayanan dan juga proses administrasi.

“Untuk tahun 2022, Siloam Kupang menjadi yang pertama. Semua Rumah Sakit di NTT memang diwajibkan untuk melakukan proses akreditasi,” katanya.

Diakuinya, Siloam Kupang terakhir melakukan akreditasi tahun 2017. Namun terkendala Pandemi Covid, proses akreditasi seluruh Indonesia ditunda.

“Di tahun 2022 ini sudah mulai kembali dan sekarang sudah distandarisasi dari kementrian kesehatan,” tandas dr. Hans Lie.

dr. Hans Lie menjelaskan untuk mencapai level paripurna, ada 16 bagian yang dinilai oleh surveyor.

“Dan Siloam Kupang, dari 16 bagian yang dinilai semuanya nilai di atas 80. Paripurna itu, elemen-elemen penilaian mulai dari manajemen administrasi, bagaimana capaian penilaian mutu, keselamatan pasien seperti contoh proses identifikasi pasien, terus bagaimana Rumah Sakit mendukung program pemerintah seperti angka kematian ibu dan anak, program stunting, pelayanan HIV, semuanya itu didukung dan bisa terlaksana dengan baik. Artinya nilai administrasi dan pelaksanaannya sejalan,” jelas dr. Hans Lie.

Ditanya terkait apakah dengan meningkatnya status RS Siloam Kupang menjadi Paripurna akan menekan jumlah masyarakat NTT untuk melakukan rujukan ke luar NTT, dr. Hans Lie menjelaskan bahwa penilaian akreditasi tidak menilai penambahan pelayanan tetapi lebih menekankan pada pelayanan administrasi, kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.

Dalam membangun dan menambah layanan kesehatan suatu Rumah Sakit, kata dr. Hans Lie, itu perlu didukung tidak hanya dari peralatannya tetapi juga dari Sumber Daya Manusia. Ini menjadi kendala karena proses untuk mendapatkan sumber daya ini juga tidak mudah.

“Sampai saat ini belum ada Dokter spesialisasi Radioonkologi. Lalu spesialisasi untuk intervensi jantung atau untuk pasang ring. Di NTT ini baru ada 2. Di kita sudah ada dokternya tapi pelayanannya masih terbatas,” tandasnya.

Pihak Siloam menurutnya berkomitmen untuk terus membuka layanan tapi tentunya harus ditunjang oleh Sumber Daya Manusia.

“Kebutuhan-kebutuhan yang lain ini bagaimana kita bisa menarik dokter-dokter dari luar untuk bisa datang ke NTT,” pungkas dr. Hans Lie.

Untuk diketahui, terdapat empat tingkatan kelulusan akreditasi, mulai dari tingkat Pratama, Madya, Utama, hingga yang paling tinggi ialah Paripurna.

Rumah sakit memiliki kewajiban untuk mempertahankan akreditasi itu. Serta terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan menjalani Survey Akreditasi tiga tahun sekali dan Survey Verifikasi satu tahun sekali.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60