PORTALNTT.COM, KEFAMENANU – Peralihan Universitas Timor menjadi Universitas Negeri sejak tahun 2013 lalu adalah harapan banyak pihak terutama mahasiswa guna pendidikan yang lebih bermutu, berkualitas dan mampu diakses oleh masyarakat manapun. Harapan ini terkabul dengan berubah status menjadi Negeri. Meskipun demikian UNIMOR masih butuh pembenahan agar sama dengan Universitas lainya di Indonesia.
Rektor Universitas Timor Sirilus Seran saat di konfirmasi portalNTT.com terkait aksi dari aliansi Mahasiswa Unimor terkait kebijakan-kebijakan kampus, pihaknya sebagai civitas Akademik mengapresiasi karena turut mengawal dan mengingatkan agar Unimor jadi lebih baik. Melihat tuntutan-tuntutan masa aksi saya bingung karena kemungkinan isu yang diangkat adalah berita kaleng yang dimainkan oleh beberapa oknum.
“Kita berharap mahasiswa sebagai orang yang tahu dapat menyaring isu yang berkembang jangan sampai hanya untuk membuat sensasi. Terkait beberapa kebijakan kampus yang sempat disampaikan kalau mungkin ada kami minta untuk disertakan dengan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan maka kita akan proses demi memperbaiki kepincangan-kepincangan sistem yang ada,” ungkap Seran, Rabu (28/12).
Sirilus Seran menegaskan pihaknya tidak pernah membuat kebijakan yang merugikan mahasiswa justru pihaknya sedang berusaha menjawab segala tuntutan sebagai Universitas Negeri.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa benar adanya Unimor masih masih dalam masa transisi sehingga diharapkan ke berbagai elemen untuk jangan ikut terprofokasi,” tegasnya.
“Kalau berbicara mengenai keterbukaan Informasi di lingkup Unimor, saya pikir apalagi yang perlu dipertanyakan? Karena semua informasi kita sudah sampaikan dan kalau ada yang perlu diketahui yang besangkutan silahkan lakukan cek. Biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa, misalkan PMM, PKL dan PPL kita sudah memenets dana begitu baik namun harus diketahui bahwa jenis dana itu sudah masuk dalam uang negara sehingga kebijakan yang kita lakukan harus berdasar atas regulasi yang ada,” tambahnya.
Dia juga mengakui memang saat ini mengalami satu kondisi yang perlu diatasi yakni dana, dana APBN masih sangat kurang atau tidak sebanding dengan kebutuhan Kampus Unimor.
“Kita harapkan mahasiswa dan masayarakat jangan cepat percaya akan isu yang dimainkan oleh beberapa pihak yang berusaha merusak institusi pendidikan dan membangun paham tidak benar kepada Unimor,” pintanya. (Geri)