Puluhan Babi Mati Terserang Hog Cholera di Wulanggitang Flores Timur

  • Whatsapp
ternak babi (ist).
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Puluhan babi milik sejumlah warga Desa Boru, dusun Klobong Timur, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim) mati mendadak yang disebabkan oleh penyakit Hog Cholera (Classical Swine Fever) atau lebih dikenal Penyakit sampar babi.

Salah seorang warga desa Boru, Jacko Lemba pada akun facebooknya, yang diposting pada tanggal 31 Oktober 2016, menuliskan, wabah penyakit pada ternak babi hingga sepekan ini mati mendadak berjumlah 50 ekor.

“Mohon perhatian kepada Dinas pertanian dan peternakan (DISTANAK) Flotim, telah terjadi wabah penyakit pada ternak babi di dusun Kelobong Timur, desa Boru,kecamatan Wulanggitang,kabupaten Flotim. Informasi diperoleh saat bersama masyarakat, menurut mereka, sejak sepekan ini hampir mencapai 50 ekor ternak yang mati,” tulis Jacko pada laman facebooknya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (DISTANAK) Kabupaten Flotim, Antonius Wukak Soge, ketika dikonfirmasi PORTALNTT.COM pertelpon membenarkan kejadian tersebut. Anton mengatakan, ada dua dusun yang kini sedang terjangkit virus Hog Cholera pada ternak babi,diantaranya dusun Klobong Timur dan dusun Gemente di Kecamatan Wulanggitang, kabupaten Flotim. Virus ini disebabkan oleh virus yang sangat efektif ditandai dengan kematian secara tiba-tiba. Virus Hog Cholera atau penyakit sampar babi, merupakan penyakit yang serius pada ternak babi.

Penyakit ini sifatnya akut dan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat efektif yang ditandai dengan kematian secara tiba-tiba, Morbilitas tinggi (banyak yang tertular) dan Mortalitas (kematian) tinggi karena penyakit ini menyerang alat pencernaan dan pernafasan,” kata Anton.

Lanjut Anton, sebelumnya pihak DISTANAK Flotim sudah melakukan faksinasi dan penyuluhan pemahaman kepada para peternak babi di kecamatan Wulanggitang. Ia menambahkan bahwa babi yang sedang terserang penyakit tidak boleh dipotong untuk dimakan, tetapi justru babi yang terserang penyakit oleh masyarakat dipotong dan dibagikan kepada masyarakat lain untuk dimakan.

“Pada kondisi seperti itu, kami kan sudah melarang, tetapi masyarakat tidak mengindahkan larangan kami. Kita kan tau bahwa virus Hog Cholera ini adalah penyakit menular. Penyakit ini sifatnya akut, karena penyakit ini dengan cepat menyerang alat pencernaan dan pernafasan ternak itu sendiri ditambah lagi dengan keluhan masyarakat mengatakan kalau kita tidak potong untuk dimakan kita rugi,” ujarnya.

Setelah mendapat informasi ini, “Saya sudah memerintahkan dokter dan petugas kami yang ada di pos kesehatan hewan (poskeswan) Wulanggitang untuk menangani serta melakukan pengobatan vaksin Hog Cholera kepada ternak masyarakat yang belum terindikasi virus tersebut,” lanjutnya. (0la)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60