Pulang dari Korsel dan Jepang, Dua Pegawai BUMN di Kupang Diisolasi

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Rumah Sakit Umum Daerah W.Z. Yohanes Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengawasi dua pasien yang baru pulang dari Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Keduanya mengeluh batuk pilek.

Kedua pasien berinisial MY dan PF, merupakan pegawai salah satu BUMN yang ditugaskan di Kupang. Mereka berdua kini menjalani perawatan di ruang isolasi natural mekanik.

Read More

Spesialis Pathologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah W.Z. Yohanes Kupang, dr. Itha Malawa kepada wartawan menjelaskan, inisiatif kedua pasien datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, setelah batuk dan pilek yang dialami tidak kunjung sembuh usai pulang dari Korea Selatan.

Ada dua warga negara Indonesia yang atas inisiatif sendiri, mereka kuatir karena mereka baru pulang melakukan perjalanan dari dua negara yang terjangkit, yakni Korea Selatan dan Jepang. Mereka datang atas inisiatif sendiri karena ada riwayat batuk pilek,” katanya, Selasa (3/3).

Menurut Itha, pihaknya sudah melakukan wawancara terhadap kedua pasien, bahwa batuk pilek yang dialami masih di Indonesia, sebelum mereka ke Korea Selatan dan Jepang. Bahkan sudah berobat di dokter di Kupang dan Yogyakarta, namun tidak kunjung sembuh.

“Karena di Jepang lagi musim dingin, batuknya tidak berkurang tapi tetap ada, sehingga sampai mereka kembali ke Indonesia, terus ke Kupang tanggal 2 kemarin masih batuk dan atas inisiatif mereka sendiri, mereka datang ke UGD untuk memastikan apakah mereka terjangkit virus Corona ini,” jelasnya.

Standar pemeriksaan yang dilakukan terhadap kedua pasien, menggunakan standar WHO dan Kementerian Kesehatan serta sesuai prosedur yang ditetapkan.

“Untuk pengambilan spesimen pada orang yang sudah tersangka ya, jadi yang kita ambil adalah spesimen dari nasovaring (hidung), orovaring (tenggorokan), lalu kita ambil dahaknya (sputun) dan juga darahnya. Nah spesimen ini sesuai dengan panduan, harus dikirim dan diperiksa di Litbang Kesehatan Kemenkes di Jakarta,” tambah Itha.

Masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan daya tahan tubuh, karena kedua pasien masih dalam tahap pemantauan dan pengawasan bukan suspek virus Corona. (*Merdeka.com)

Komentar Anda?

Related posts