PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, kepastian akan biaya pelayanan kesehatan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan pelayanan kesehatan termasuk Basalia Meta. Pasalnya, ia pernah menjalani operasi pengangkatan kista pada tahun 2018 silam menggunakan Program JKN. Basalia sekeluarga telah terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.
“Awal mula kejadiannya saya mengalami mual dan siklus menstruasi berhenti. Saya sempat mengira bahwa saya hamil karena ciri-cirinya seperti orang hamil, apalagi saya juga sudah pernah merasakan hamil itu seperti apa. Pada saat itu saya sempat bingung, kenapa janin saya gerakan atau ketukannya itu cepat sekali tidak seperti kehamilan sebelumnya. Padahal kalau janin itukan pergerakan atau ketukannya hanya sesekali saja. Tapi ini ketukannya cepat sekali dan nyeri, jadi saya merasa aneh dan curiga,” kata Basalia pada Rabu (28/08).
Wanita yang bertempat tinggal di Desa Babira, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu ini mengatakan bahwa atas kecurigaan tersebut, ia pun segera memeriksakan kandungannya ke fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat ia terdaftar. Betapa terkejutnya Basalia setelah ia melakukan USG dan terdapat kista pada ovariumnya.
“Pada saat itu saya kaget dan sedih juga karena sebenarnya saya senang jika saya hamil lagi. Namun, takdir berkata lain. Ternyata itu bukan janin, melainkan kista. Dokter mengatakan bahwa gerakan yang selama ini saya rasakan ternyata adalah denyut pembuluh darah besar di rongga perut saya,” ujarnya.
Setelah di diagnosa kista ovarium, Basalia kemudian diberikan surat rujukan ke Rumah Sakit Leona Kefamenanu untuk segera menjalani operasi pengangkatan kista di rahimnya. Rasa takut sempat menghampiri Basalia, ia takut biaya operasi tersebut tidak bisa ia bayarkan. Namun setelah diberitahu oleh petugas rumah sakit bahwa apabila telah terdaftar sebagai peserta JKN, seluruh biaya operasi dan perawatannya sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
“Ukuran kistanya agak besar jadi memang harus dilakukan operasi pengangkatan kista. Saya sangat bersyukur dengan adanya Program JKN ini karena semua biaya operasi dan juga kontrol rutin semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Program JKN ini betul-betul membantu kami untuk berobat gratis. Pelayanan di Puskesmas maupun di rumah sakit juga sangat baik dan nyaman. Apalagi sekarang ini, sudah sangat mudah dilayani. Ini saya sedang menemani anak saya yang baru selesai melahirkan. Cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP saja sudah bisa dilayani,” katanya.
Basalia menceritakan setelah menjalani operasi, dirinya juga harus rutin melakukan kontrol pasca-operasi untuk memastikan kondisinya telah pulih kembali. Dari biaya USG pertama kali, operasi hingga kontrol setiap bulannya pasca operasi, ia tidak pernah membayar sepeserpun alias gratis. Akhirnya perjuangan Basalia pun berbuah hasil. Saat ini ia tidak lagi merasakan sakit diperutnya dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
“Puji Tuhan tidak terasa sudah enam tahun berlalu, saya sudah kembali sehat. Semua itu juga berkat sistem gotong royong yang saling membantu satu sama lain. Semoga program ini bisa berjalan terus dan BPJS Kesehatan semakin sukses, serta selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk pemerintah juga saya sangat berterimakasih karena kami sudah didaftarkan secara gratis. Saya senang bantuan dari pemerintah bisa digunakan. Kalau tidak ada bantuan ini, saya harus bekerja lebih lagi untuk menyisihkan uang untuk biaya kesehatan,” kata Basalia. (ak/af)