Petani Ini Bersyukur, Program JKN Memberikan Perlindungan Bagi Keluarganya

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KUPANG – Usianya sudah menginjak 69 tahun, namun suaranya masih terdengar lantang. Sebagai seorang petani di wilayah Naibonat, Kabupaten Kupang, Matheos Nomseo sudah terbiasa hidup dengan keras mengolah sawah di lahan yang gersang. Ia menganggap bahwa pekerjaannya tersebut sebagai olahraga agar tubuh tetap sehat dan kuat.

Meski demikian, Bapak yang kerap disapa Matheos ini tetap mengikutsertakan keluarganya sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) hak kelas rawat 3. Ia beralasan bahwa banyak manfaat yang akan didapatkan sebagai peserta JKN.

Read More

banner 300250

Ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat (25/2), Matheos menceritakan bahwa Program JKN-KIS telah menyelamatkan istrinya yang saat ini tengah dirawat akibat penyakit dalam. Beberapa kali istrinya mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kota Kupang dengan pelayanan yang sangat baik. Ia tidak mendapatkan diskriminasi dalam hal pelayanan meski terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Semua diperlakukan sama.

“Saya tidak pernah dikenakan iur biaya ketika istri saya di rawat. Saya mengikuti prosedur yang ditetapkan. Awalnya saya mengantar istri berobat di Puskesmas Oesao, dokter merujuk ke RSUD Naibonat. Saya mempercayakan rujukan kepada dokter, tidak pernah meminta. Meskipun lokasi rumah saya jauh dari fasilitas kesehatan, tetapi demi istri apapun saya lakukan,” cerita Matheos.

Sebagai peserta mandiri, Ia tetap rajin membayar iuran tepat waktu. Baginya, iuran yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan selama istrinya dirawat.

“Manfaat program JKN-KIS ini sangat luar biasa, dulu kalau ada orang sakit apalagi sampai dirawat di rumah sakit kita sudah cemas dengan biaya yang akan dikeluarkan, apalagi kami petani yang panennya dalam setahun tidak sebanyak petani di Jawa,” kenang Matheos.

Matheos merasa program JKN-KIS saat ini sudah jauh lebih baik. Hal ini dibuktikan ketika ia menunggu istrinya di rumah sakit. Hampir semua pasien yang berada di sebelah istrinya juga sama-sama sebagai peserta JKN-KIS.

“Ketika sedang menjenguk, seringkali kami berbagi pengalaman selama menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), itu yang terkadang menguatkan kami, ada semacam solidaritas sesama peserta JKN,” tutup Matheos. (dh/tp)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60