PORTALNTT.COM, ATAMBUA – BPJS Kesehatan Cabang Atambua menggelar kegiatan mentoring spesialis kepada tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-Kabupaten Belu, Senin (21/09).
Pada pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, perwakilan dari FKTP se-Kabupaten Belu dan BPJS Kesehatan.
Hadir juga Ketua IDI Cabang Kabupaten Belu Dokter Theodorus L. Mau Bere dan juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Yosef S. Sugi. Keduanya hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini.
“Pelaksanaan mentoring spesialis pada FKTP kali ini berfokus pada permasalahan penyakit kronis, terutama diabetes mellitus dan hipertensi. Adapun agenda pada pertemuan hari ini adalah pemaparan materi Kode Etik Kedokteran Indonesia serta materi terkait dengan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi,” ucap Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Atambua Dessy Setiasih Masyah.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Theodorus L. Mau Bere menegaskan bahwa pada era JKN ini, pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan harus berfokus pada keselamatan pasien. Ia menyebut, seluruh dokter harus berpegang teguh dengan seluruh aturan yang tekah mengatur penyelanggaraan praktik kedokteran.
Dengan begitu, Theodorus berharap agar seluruh dokter berpegang teguh kepada aturan yang berlaku demi memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh peserta JKN-KIS.
“Dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran, disebutkan bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien,” jelasnya.
Selain itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. Yosef S. Sugi atau yang akrab disapa Dokter Oscar ini menjelaskan bahwa ada beberapa penyakit yang termsuk ke dalam Program Rujuk Balik (PRB).
Khususnya bagi penyakit diabetes dan hipertensi, Yosef menyebut membutuhkan penanganan khusus untuk mengurangi potensi adanya penyakit tersebut, salah satunya dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
“Seperti kita ketahui bahwa penyakit hipertensi ini merupakan masalah kesehatan global. Semakin hari semakin banyak kasusnya, malah yang terakhir banyak yang umur muda sekitar usia 30 tahun sudah mengalami sakit hipertensi primer. Untuk itu, dibutuhkan pola hidup sehat untuk mengurangi resiko bertambahnya penyakit tersebut, seperti berolahraga tiga kali dalam seminggu, pembatasan mengonsumsi garam, perubahan pola makan yang harus seimbang, menjaga berat badan ideal, olahraga yang teratur serta berhenti merokok,” ujar Oscar.
Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, para FKTP se-Kabupaten Belu selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan, sehingga peserta JKN-KIS menjadi lebih puas dengan pelayanan yang semakin optimal. (PN)