Pensiunan TNI AD dan Keluarga Terlindungi Program JKN

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, MAUMERE – Sebagai peserta Program JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) TNI AD, Maria Juliana Pinto (45) mengaku merasakan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarga diperlakukan sama ketika hendak berobat ke fasilitas kesehatan tempatnya terdaftarnya.

“Saya dan anak-anak menjadi peserta JKN karena ikut kepesertaan suami yang merupakan seorang pensiunan tentara. Kami sekeluarga terlindungi dengan Program JKN ini, apabila saya atau anak-anak sakit kami selalu berobat ke puskesmas di tempat kami terdaftar,” ungkap wanita paruh baya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini, Senin (29/05).

Wanita yang akrab disapa Maria ini pada saat itu sedang berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan untuk menambah anggota keluarganya. Ia mengaku sangat senang dengan pelayanan kesehatan yang didapatkannya selama ini. Ia menyampaikan bahwa tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang melayaninya ketika berobat sangat baik dan ramah.

“Saya dan anak-anak kalau sakit selalu berobat ke Puskesmas Beru. Disana dokter dan perawatnya sangat baik dan ramah, saya selalu mendapat informasi yang jelas dan diberikan obat sesuai indikasi medis.” ucapnya.

Maria bercerita bahwa ia tidak pernah mendapatkan kesulitan ketika ke puskesmas. Ia pun cukup menunjukkan identitas diri dan sudah langsung dilayani. Ia juga bercerita bahwa selama ini ketika berobat tidak pernah mengeluarkan iur biaya lagi. Kepesertaan JKN membuatnya tidak repot memikirkan biaya berobat apabila sakit.

“Saya tidak pernah mendapatkan kesulitan dan cukup menunjukkan identitas diri, sudah bisa langsung dilayani. Disana saya tidak pernah diminta iur biaya karena sudah jadi peserta JKN. Jadi kalau sakit tidak perlu siapkan biaya berobat,” ucapnya.

 

Maria menceritakan kalau ia sering ke puskesmas untuk mengontrol kolesterolnya secara rutin. Ia merasa sangat terbantu karena telah menjadi peserta JKN. Sehingga ia membayangkan bagaimana kalau belum menjadi peserta JKN akan sangat terasa berat baginya.

“Saya sendiri sering ke Puskesmas Beru untuk mengecek kesehatan saya seperti kontrol kolesterol secara rutin. Kalau kontrol rutin berarti ada biaya rutin yang harus saya keluarkan kalau belum jadi peserta JKN. Saya senang sekali dengan program ini karena benar-benar membantu,” tambahnya.

Dari dulu bahkan sebelum suaminya pensiun ia selalu memperhatikan kepesertaan JKN keluarganya. Sehingga saat ini ketika anaknya yang pertama sudah diatas 21 tahun dan sudah tamat kuliah serta anak keduanya sudah menjadi seorang anggota TNI, maka ia menambahkan anak keempat dan kelimanya ke dalam kepesertaan JKN. Menurutnya hal tersebut akan meringankan dimasa pensiun suaminya.

“Suami saya dulu seorang anggota TNI tapi saat ini sudah pensiun. Kebetulan kedua anak saya yang besar, sudah tidak menjadi tanggungan dari suami saya. Karena itu saya mau tambahkan anak-anak yang belum punya JKN. Sehingga ketika sakit tiba-tiba, jadi tidak perlu keluar biaya berobat, apalagi biaya berobat yang mungkin tidak sedikit,” sambung Maria.

Di akhir perbincangan tim Jamkesnews menyampaikan bahwa kini semua proses administrasi dapat dilakukan tanpa tatap muka. Aplikasi Mobile JKN, Chika, Vika, bahkan PANDAWA dan Call Center 165 dapat memudahkan pesertanya. Peserta tidak perlu datang ke kantor untuk mengurus kepesertaan JKN, semua bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

“Nanti saya akan coba mengunduh aplikasi Mobile JKN di handphone, minta anak-anak yang bantu. Maklum kalau sudah tua begini masalah aplikasi-aplikasi saya agak kerepotan. Tapi kalau anak-anak mereka lihai sekali. Aplikasi apa namanya tadi? Oh iya, aplikasi PANDAWA,” tutupnya dengan tersenyum.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60