PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Pada hari senin tanggal 31 juli 2017 pukul 04.00 wita.di gelora pada eweta manda elu.di hadiri.Bupati dan wakil bupati SB.ketua DPR. SB.Bupati Dan wakil Bupati Sumba Tengah.Ketua DPR ST.Bupati Dan wakil Bupati SBD. Ketua DPR SBD.Ketua pengadilan Negeti Kepala Kejaksaan. Dandim 1613 SB. Kapolres SB.kpl BRI. Kepala BNI.Panitia.dan pemilik kuda.
Sambutan
Bupati Sumba Barat, Drs. Agustinus Niga Dapawole menyampaikan bahwa, hasil riset kesehatan dunia Word Helt Organization (WHO) menyatakan angka kematian akibat setiap tahunnya sangat tinggi. Kecelakaan banyak menelan korban, menderita cacat seumur hidup sehingga menurunkan tinggat produktivitas, pengangguran dan kemiskinan. Keselamatan hal yang pertama diperhatikan bagi setiap pengendara roda dua dan empat, maka PBB mengeluarkan revolusi di Jenewa tahun 2010.
“Indonesia menduduki peringkat kelima dunia kematian akibat kecelakan, pemerintah mengeluarkan intruksi presiden nomor 4 tahun 2013 tentang decade keselamatan. Program ini adalah program pemerintah yang tercantum dalam program jangka panjang nasional 2015-2019 di pembangunan indonesia adalah pembangunan yang sejahtera, meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi untuk menuju zero Acidden,” katanya.
Pencanangan launcing keselamatan ini, kata Dapawole, pemerintah mengharapkan target dengan zero acident dan menurunkan korban kecelakan sampai 50% pada tahun 2018. Sesuai dengan logo lima jar mempunyai arti lima pilar atau stop pelanggaran stop kecelakan.
“Ikon ini untuk kepekaan dan kepedulian dan bela rasa untuk keselamatan demi semakin meningkatkan kualitas hidup manusia. Program-Program terpadu ini one stop sevice dibangun berbagai faktor manusia, kendaraan bermotor, alam dan sosial kemasrakatan,” jelas Dapawole.
Pada saat itu juga, Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole menyerahkan bantuan uang santunan Rp. 50 juta dari jasa raharja bagi yang mengalami kecelakan. (Mus)
Komentar Anda?
