PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Tepat di malam grand opening seremoni Tour de Flores (TdF) 2017, pemerintah Kabupaten (pemkab) Flores Timur meluncurkan gerakan seribu seloki madu hutan untuk peserta TdF 2017, Rabu (13/7) di taman kota Felix Fernandez, Larantuka.
Kegiatan launching ini disaksikan langsung Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Kadis Pariwisata NTT, Marius Jelamu, Chairman TdF, Primus Dorimulu, Bupati dan Wakil Flotim, beserta seluruh jajaran OPD pemkab Flotim, dan seluruh peserta TdF 2017.
“Saya jarang sekali minum madu, padahal madu ini banyak manfaatnya, apalagi madu hutan seperti ini,” aku Lebu Raya disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta dan undangan yang hadir dalam grand opening seremoni TdF 2017.
Lebu Raya mengharapkan agar masyarakat untuk mengkonsumsi madu hutan karena memiliki banyak khasiat.
“Mari kita sama-sama mengkonsumsi madu hutan ini. Apalagi sudah dikemas secara baik,” imbuh putra Adonara ini.
Anis Hayong, penggagas acara minum 1.000 sloki madu hutan pada pembukaan TdF 2017 mengisahkan ide ini dilandasi keinginan untuk mempromosikan hasil usaha dari para pelaku UKM melalui kepopuleran event TdF agar bisa dikenal seluruh orang di dunia.
“Saya lalu mencoba membangun komunikasi dengan pemerintah akhirnya pemerintah menyetujui acara minum madu bersama ini. Kita ingin menjadikan madu hutan Flores menjadi salah satu ikon yang kita promosikan melalui ajang TdF ini,” ungkapnya.
Menurutnya TdF 2017 memberi ruang bagi pelaku usaha rakyat sehingga mengobati kekecewaan mereka. Pasalnya Insan usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Flores Timur merasa kecewa dengan penyelenggara TdF 2016 yang tidak memberikan ruang bagi mereka.
Anis yang juga adalah bagian dari Koperasi Petani Madu Hutan Senoesa menjelaskan madu yang disajikan bagi peserta TdF dan seluruh tamu undangan itu telah diberi label Madu Hutan Rumadu.
Untuk diketahui, madu hutan Rumadu yang dijual dalam kemasan botol dengan isi 250 ml seharga Rp75.000 per botol. (Jefri)