PORTALNTT.COM, LEMBATA – Berbeda, Pemerintah desa (Pemdes) Tapolangu kecamatan Lebatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebut warga Ile Ape yang terdampak erupsi Ile Lewotolok bukan pengungsi namun saudara-saudari dari kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Ungkapan ini diutarakan sekretaris desa Tapolangu, Fransiskus Len Raring kepada wartawan bertempat di kantor desa Tapolangu bertepatan dengan penyerahan bantuan tahap kedua dari DPC Demokrat Lembata, Rabu (9/12/2020).
“Saudara-saudari dari Ile Ape kami tidak menyebut pengungsi tetapi kami menyebut mereka saudara-saudari dari Ile Ape Timur dan Ile Ape,” ungkap Fransiskus.
Dijelaskan Fransiskus, di desa Tapolangu saudara-saudari dari Ile Ape Timur sudah bercocok tanam.
“Lahannya diberikan cuma-cuma oleh warga desa Tapolangu untuk bercocok tanam sebagai penyambung hidup mereka dimana mereka hanya butuh bibit untuk tahun berikutnya. Sehingga diberikan secara cuma-cuma oleh masyarakat desa Tapolangu untuk bercocok tanam,” jelasnya.
Dikatakannya, saudara-saudari kita dari Ile Ape, mereka sudah bekerja setelah tiga hari erupsi gunung Ile Lewotolok.
“Mereka minta kepada pemdes Tapolangu dan kami menyampaikan kepada kepala keluarga yang mereka menginap dan mereka juga bersedia memberikan lahan,” terang Fransiskus.
Menanggapi itu, anggota DPRD fraksi Demokrat kabupaten Lembata, Paulus T. Tukan mengatakan penyebutan saudara-saudari itu atas kesepakatan bersama.
“Kami sepakati bersama dengan beberapa pihak karena, kami berpikir bahwa saudara-saudari kita yang dari Ile Ape sudah terkena musibah, lalu kemudian kita menyebut mereka sebagai pengungsi, ini soal perasaan,” kata politisi muda Demokrat Lembata ini.
Dikatakan Frid bahwa, saudara-saudari dari Ile Ape sudah mendapat musibah lalu disebut pengungsi, mereka juga merasa bahwa, kenapa kami disebut pengungsi.
“Sehingga kami sepakat bahwa, mereka adalah saudara-saudari kita dari Ile Ape datang bertamu kunjung kita di sini. Jadi sebagai tuan rumah harus melayani mereka dengan baik sebagai saudara-saudari kita,” tegas Frid sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, jumlah saudara-saudari dari Ile Ape yang berada di desa Tapolangu yang ada di posko utama Lebatukan sebanyak 256 jiwa.
Penulis: Wilibaldus Kali
Editor: Jefri Tapobali