Pembangunan RLH Desa Oeseli Terkesan Asal Jadi

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pemerintah secara berkelanjutan terus melakukan upaya untuk memberikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi warga yang kurang mampu agar mengurangi angka Rumah Tidak Layak Huni di berbagai daerah, termasuk di Kab. Rote Ndao, Prov. NTT.

Namun pembangunan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 10 orang warga di Desa Oeseli, Kec. Rote Barat Daya, Kab. Rote Ndao menimbulkan kecurigaan dan tanda tanya.

Read More

Pasalnya, ketika media ini coba menelusuri secara langsung di Desa Oeseli, pada Minggu (22/3/2020) Rata-Rata RLH disana masih kekurangan bahan material, bahkan penerima RLH pun harus membeli sendiri bahan baku (Semen, dll) karna bahan dari pemerintah desa masih belum memadai.

Salah satunya adalah RLH milik Esaul Ndanang, Warga Dusun Hurulai, Desa Oeseli ini RLH miliknya sudah selesai dibangun tanpa batu Roster (Batu Lubang Angin), tinggal jendela (swadaya penerima) saja yang masih belum dipasang karna Pihak Desa juga belum membayar tuntas biaya HOK.

“Saya cuma di kasi batako 1200 buah saja, Semen 60 Sak, besi beton 6mm 20 staf, besi beton 10mm 40 staf. Juga seng 60 lembar. Batu angin tidak dikasih, makanya rumah ini tidak ada batu angin,” ungkap Esaul sambil menunjuk pada RLHnya.

Esaul juga mengaku bahwa uang HOK (Hari Orang Kerja) atau Upah Pekerja juga baru dikasih sebesar 2 juta Rupiah saja, padahal selama ini dia dan tukangnya sudah meminta sisa uang HOK sebesar 5 juta itu dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) tapi tidak digubris oleh pihak Desa Oeseli.

“Kami sudah berulang kali minta uang itu (uang HOK) di Kepala Desa, tapi dia bilang minta di Bendahara. Kami ke Bendahara, malah dia suruh kami minta di Kepala Desa lagi,” lanjut Esaul dengan nada kesal.

Senada dengan Esaul, salah satu penerima RLH lainnya, yakni Markus Mooynafi, warga Dusun Letekik, Desa Oeseli juga menuturkan bahwa RLH miliknya yang sudah selesai dibangun itu masih ternyata bahan materialnya masih kurang, juga uang HOK belum dibayar lunas.

“Saya cuma dikasih semen 70 Sak, Batako 1047 buah, seng 60 lembar, pasir 2 ret, paku seng 1 kg, kawal halus 2 roll dan uang HOK 5 juta saja. Saya tidak dikasih RAB. Saya sudah coba tanya pada mereka (pihak desa) tapi katanya itu sudah semua bahan material untuk saya,” jelas Markus.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kepala Desa Oeseli, Yehezkiel Minamoi menyebut bahwa dia juga baru tau kalo penerima RLH di desanya ada kekurangan bahan material. Dia mengaku bahwa selama ini yang pengadaan bahan material adalah Jonas Saleh yang tak lain adalah suami dari Bendahara Desa Oeseli. Bahkan Yehezkiel juga mengaku tidak pegang RAB RLH.

“Soal RLH yang tidak ada batu angin itu dan yang material masih kurang itu saya baru tau. Nanti saya coba cek dulu. Karna saya juga tidak pegang RABnya. RAB mungkin ada di Bendahara. Dan untuk tukang yang belum dibayar lunas itu karna pekerjaan belum selesai 100%,” jelas Yehezkiel.

Untuk diketahui, pembangunan Bantuan RLH ini dananya bersumber dari Dana Desa dengan total anggaran sebesar Rp, 32.000.000 untuk bahan material. Sedangkan untuk Kayu Kap Atap Rumah, Kusen jendela serta fondasi dan lantai RLH adalah tanggungan swadaya bagi penerima RLH. (Daniel Timu)

Komentar Anda?

Related posts