PORTALNTT.COM, BESIKAMA – Sinergitas Pelayanan Kesehatan yang baik antara penjamin pelayanan kesehatan yakni BPJS Kesehatan dan Fasitas Pemberi Pelayanan Kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit (RS), dirasakan oleh salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bernama Irene Hoar (38).
Irene saat ditemui Tim Jamkesnews di kediamannya pada Rabu (20/03) menyampaikan pengalamannya saat ia menderita sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis di puskesmas maupun di Rumah Sakit.
Awalnya Irene bercerita tentang sakit yang dideritanya yaitu saat kehamilannya di akhir tahun 2018. Saat itu Irene memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Besikama tempat ia terdaftar.
“Saya diperiksa oleh bidan dan mereka bilang kalau bayi saya dalam kandungan sakit jadi langsung kita ketemu dokter untuk periksa lebih lanjut,” tutur Irene.
Setelah diperiksa oleh dokter maka dokter menyatakan Irene harus dirujuk ke dokter spesialis kandungan di RSUPP Betun. Irene pun mengikuti anjuran dokter dan pergi memeriksakan dirinya di RS. Setelah diperiksa oleh dokter spesialis kandungan Irene di minta untuk rawat inap agar dapat dipantau kesehatannya lewat pemeriksaan lanjutan.
“Dokter bilang saya harus rawat inap karena harus periksa lebih lanjut dan nanti setelah kondisi bayi dalam kandungan membaik baru saya diijinkan pulang, dan selama dua hari rawat inap saya di perbolehkan pulang,” kata Irene.
Setelah seminggu berlalu dari saat keluar dari RS, Irene harus masuk lagi ke RS dan saat diperiksa ternyata bayi dalam kandungannya dinyatakan meninggal.
“Dokter periksa dan bilang bayi dalam kandungan saya telah meninggal dan harus dilakukan tindakan kuretase, awalnya saya takut dengan biaya tetapi dokter mengatakan semua dijamin oleh Program JKN-KIS sehingga saya pun tidak kuatir dengan biaya pelayanan kesehatan sehingga membuat saya lebih tenang dalam menjalani proses penyembuhan saya selama satu minggu di RS,” ungkap Irene.
Irene pun menyampaikan bahwa pelayanan yang diterimanya dipuskesmas dan RS sangat baik dokter dan bidan di Puskesmas Besikama yang memberikan pelayanan baik semua, begitu juga di RSUPP Betun dokter juga layani ia dengan baik.
“Program JKN-KIS ini dapat terus ada karena ini program baik, sangat membantu kami masyarakat kecil,” tutup Irene.
Sebagai informasi sampai dengan bulan Maret 2019 BPJS Kesehatan Cabang Atambua dengan cakupan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka telah bekerjasama dengan fasilitas kesehatan sebanyak 146 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 7 Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Program JKN-KIS. (PN)