Pelabuhan Rakyat Lewoleba Rusak Berat, Sudah Tidak Layak Untuk Digunakan

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jhon Ola menyebut pelabuhan rakyat (Pelra) rusak berat.

“Pelra itu dibangun tahun 80an. Kondisi saat ini rusak berat. Tidak layak lagi untuk di sandar kapal-kapal pelra. Butuh pembenahan,” ungkap Jhon Ola kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa  (26/1/2020).

Dijelaskannya, untuk saat ini semua kapal-kapal pelra sandarnya di dermaga Nusantara (Dermaga kapal besar/Pelni).

“Sehingga sangat terpengaruh dengan kapal-kapal yang ukurannya lebih besar. Seperti yang kita ketahui bersama, pelra itu cukup banyak juga. Berangkat dari sini enam unit datang dari arah Larantuka juga enam unit,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk dermaga Nusantara juga kondisinya sudah rusak.

“Perlu kita pembenahan fasilitas yang ada di pelabuhan,” katanya.

Sementara, terkait pengelolaan, Jhon Ola menjelaskan, sesuai regulasi pelabuhan ini Pelabuhan Nasional.

“Jadi dengan sendirinya itu pengelolanya pusat. Sesuai regulasi sudah jelas. Bagaimana caranya kita bekerja sama. Mari sama-sama bekerja memperbaiki, membangun kembali  pelabuhan ini, baik pelabuhan pelra maupun pelabuhan Nusantara,” tegasnya.

Lebih jauh, dikatakannya, untuk sisi darat juga tidak mendukung.

“Tidak layak lagi

passengers (Penumpang). Terminalnya itu fungsinya untuk ruang tunggu. Menungu kapal tiba dan dia naik. Jadi dia menunggu kapal, ditunggunya di terminal. Tetapi saya lihat, terminal itu harus dilakukan pembenahan juga. Karena kondisinya sudah tidak nyaman penumpang menunggu. Peralatan bongkar muat juga harus dibenahi. Pelabuhan kita ini kan terbuka. Semua orang keluar masuk. Sebenarnya kan area terbatas . Pelabuhan itu orang yang masuk betul-betul punya kepentingan. Saya lihat pelabuhannya bebas keluar masuk,” tutup pria berdarah Adonara ini.

 

Penulis: Wilibaldus Kali

Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

Related posts