PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Umat Kristen yang tergabung dalam komunitas GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) kembali akan melakukan perayaan pawai Paskah 2018. Momentum ini dilakukan pada perayaan paskah kedua dan kini telah menjadi tradisi rohani yang sangat unik sehingga mengundang simpati dari banyak umat baik yang di kota Kupang maupun yang ada di daratan Pulau Timor.
AwangNotoprawiro, pengusaha yang bergerak dalam bidang ekspedisi barang PT. Biar Mandiri Transport dan PT. Suntraco lewat Komunitas Kawan Awang ikut ambil bagian dalam gelar Pawai Paskah tahun 2018 ini dengan menyumbang mobil tronton miliknya untuk digunakan peserta Pawai Paskah yang dilaksanakan pada, Senin (2/4).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mobil-mobil Tronton itu disumbangkan Awang secara cuma-cuma tanpa ada biaya. Hal tersebut sudah merupakan niat dari Awang sebagai ungkapan toleransi dan syukur atas perayaan paskah bagi umat Kristiani yang merayakan.
Demikian yang disampaikan Yoseph Pito Atu selaku Sekretaris komunitas Kawan Awang kepada media ini, Minggu (1/4/).
“Ini bentuk sumbangan dari Pak Awang kepada beberapa gereja yang melakukan permintaan menggunakan mobil untuk memeriahkan pawai Paskah dan perlu dicatat pula bahwa ini disumbangkan secara gratis tanpa dipungut biaya sehingga jangan berpikir bahwa sumbangan ini diberikan karena ada biayanya,” ujar Pito.
Lanjut Pito Atu, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada beberapa gereja yang juga melakukan permintaan untuk menggunakan tronton namun karena terbatasnya mobil tronton, sehingga tidak terpenuhi.
“Permohonan maaf kami sampaikan karena ada beberapa gereja yang melakukan permintaan namun tidak bisa dibantu karena mobil tronton yang ada terbatas, sehingga tidak dapat kami penuhi, sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf,” jelasnya.
Sementara itu Dikatakan Pembina Kawan Awang, Marthen Lenggu, Seperti yang dikatakan Awang Notoprawiro bahwa ini adalah kegiatan gereja dan juga perayaan paskah bagi umat Kristiani, sebagai daerah yang dikenal dengan kerukunan umat beragama saling menghargai dan membantu itu penting.
Selain itu, Lenggu menjelaskan, bantuan mobil tronton dalam pawai paskah, bukan saja baru tahun ini dilakukan, tetapi tahun-tahun sebelumnya sering diberikan oleh Awang Notoprawiro karena Awang menganggap bahwa pada perayaan paskah ini, semua pihak bisa mengambil intisari, bahwa kebangkitan itu selalu didahului dengan penderitaan.
Karena pawai Paskah ini menampilkan nilai-nilai kebersamaan yang terkandung dalam Alkitab sehingga diharapkan para penonton maupun peserta pawai memetik nilai dari kegiatan keagamaan tersebut. (*Tim)