Paulus Natara Janji Jadikan Radamata Jadi Rol Model Desa Di SBD

PORTALNTT.COM, SUMBA BARAT DAYA –
Calon kepala desa Radamata, Paulus Natara mengaku bahwa dirinya memiliki impian untuk menjadikan desa Radamata sebagai rol model pembangunan desa di SBD.

Hal itu sebutnya dikarenakan desanya itu punya segala potensi yang bisa membuat desa itu berkembang lebih baik lagi di masa yang akan datang dan menjadikan desanya contoh buat desa lainnya. Demikian yang disampaikan Paulus Natara kepada media ini, Senin (28/6) siang di kediamaannya di Dusun Waikelo, Desa Radamata-Kec. Kota Tambolaka.

Ditemani sejumlah kerabat, Paulus mengungkapkan mimpinya itu akan ia implementasikan dengan mendorong sektor pariwisata sebagai prime move pembangunan desa dimana dirinya akan berupaya menyediakan sarana prasarana di tempat wisata di Pantai waikelo dan mengupayakan pengembangan kampung adat Watutakula.

“Saya pikir Pariwisata itu yang jadi landing sektornya yang bisa menggerakkan sektor lainnya yang selama ini belum dimaksimalkan baik. Kita kembangkan waikelo jadi tempat wisata baru dan juga mulai merambah ke situs kampung adat yang ada di sini yang selama ini mungkin jarang terdengar. Kita bisa kembangkan kampung tarung di waikabubak yang perkampungannya ada dalam kota yang mirip dengan kita di sini apalagi kelebihan kita ada pelabuhan dan bandara yang tentu memudahkan para wisatawan untuk menikmati apa yang kita miliki di sini,” katanya.

Selain itu, ungkapnya dalam konteks pengembangan ekonomi, Paulus akan menyiapkan pasar ikan yang dekat dengan pantai Waikelo untuk mempermudah mobilisasi para penjual dan pembeli untuk bertransaksi. Jika selama ini para pedagang harus menempuh jarak yang jauh sampai ke ombakomi maka kita pangkas jarak itu sekaligus menghemat biaya yang ada sekaligus menciptakan pasar yang lebih hieginis.

“Tapi ini bukan sekedar pasar ikan loh, tapi sudah dilengkapi dengan kuliner ikan bakar yang bisa langsung dibakar di tempat oleh pembelinya. Semua ini akan kita percayakan untuk dikelola oleh bumdes sehingga peran bumdes di desa bisa kita maksimalkan. Selain itu ada juga pengembangan di sektor lain seperti peternakan, pertanian hingga ekonomi kreatif dengan pemberian modal usaha untuk mengembangkan usahanya,” katanya.

Menyoal peluangnya menjadi kepala desa dalam kontestasi politik 6 tahunan itu, Paulus secara diplomatis menyebut bahwa hal itu barulah prediksi sejumlah pihak dan bukan sebuah realitas. Dirinya menganggap prediksi itu sebagai sebuah bonus bagi dirinya dan timnya untuk terus bekerja jelang H-2 pencoblosan nanti. Dirinya bahkan siap jika kemudian harus kalah yang terpenting baginya adalah keinginannya untuk melihat desanya itu berubah.

“Menang itu bonus dan kami akan terus bekerja sampai hari H nanti. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, walaupun banyak bilang saya menang tentu itu tidak buat saya dan tim terlena tapi harua jadi motivasi untuk terus bekerja sampai hari H,” tegasnya.

Sementara itu, ketua Tim Relawan Paulus Natara, Abdul Kadir Dahlan di kesempatan itu menyebut sampai sekarang timnya masih sangat solid mendukung Paulus. Disebutkannya walaupun kader baru, namun masyarakat percaya Paulus bisa memberikan angin segar perubahan di desa itu.

“Pengalamannya dan tipikal pekerja keras membuat kami percaya dia (Paulus Natara) bisa memimpin desa kami. saat dirinya dipercayakan masyarakat menjadi kepala desa. Kami pastikan akan all out mendukung bahkan kami sudah siap untuk antar jemput para pendukung kami dalam proses pencoblosan nanti agar semua mereka mendapatkan hak pilihnya. Kalau peluang kami yakin bisa menang kali ini,” ungkapnya lagi. (kbn)

Komentar Anda?

Related posts