PORTALNTT.COM, LABUAN BAJO – Sesuai data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 yang dirilis pada 2016 menunjukkan beberapa fakta bahwa dari total panjang jalan di Manggarai Barat 1.226,89 Kilometer (KM) masih terdapat 345,09 KM yang masih tanah, berkerikil 311,31 KM, beraspal 527,8 KM sedangkan yang hotmix hanya 42,69 KM
Begitupula dengan penduduk yang sudah berlangganan listrik PLN baru mencapai 16.294 pelanggan pada 2016 dari total penduduk 257.582 pada tahun yang sama berarti 6.33 % dari total jumlah penduduk
Selain itu akses jaringan telekomunikasi juga masih terbatas sehingga menghambat proses komunikasi, lalu apa yang harus dilakukan?
Tentu Pemerintahan Gubernur yang baru harus menyelesaikan ini, dan Paket Harmoni memiliki komitmen melalui program pembenahan infrastruktur dan desa menyala.
Dalam pembenahan infrastruktur, Harmoni akan fokus pada perbaikan seluruh jalan provinsi, jembatan, pelabuhan/dermaga lalu, menyediakan sarana air bersih untuk membantu warga.
Lalu bagaimana dengan Desa Menyala? Ini juga memiliki tujuan sama yakni pemerataan listrik rumah tangga dan jaringan sinyal telekomunikasi hingga semua pelosok desa, tentu ini bukan perkara mudah, namun dengan menggandeng pihak swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentu bisa terwujud.
Dalam setiap kesempatan Benny K. Harman dan Benny A. Litelnoni juga menandatangani kontrak politik dengan warga sebagai bentuk komitmen untuk wujudkan NTT sejahtera dalam setiap program unggulan.
“Jika kami Paket Harmoni terpilih maka masalah infrastruktur akan menjadi prioritas kami untuk wujudkan pemerataan pembangunan,” ujar Benny A Liteloni saat kampanye terbatas di Desa Semang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (21/03/2018).
Dalam setiap kampanye, keluhan warga mengenai jalan, air bersih, listrik sering ditemukan.
Gerardus Paur, warga setempat keluhkan jalan dari Wol hingga Ndiuk yang rusak parah sehingga jika ke kota kecamatan Lembor atau Labuan Bajo menelan biaya besar hingga 300 Ribu Rupiah.
“Mungkin tadi bapak mereka datang sempat merasakan jalan kami. Kami mau ke kota saja dari sini ke Lembor dengan ojek harus bayar 190 ribu pulang pergi. Ke Labuan Bajo pp 300 ribu. Sebenarnya jaraknya dekat tetapi jalannya yang sangat memprihatinkan,” keluh dia.
Selain itu keluhan listrik datang dari Maria Rita, warga setempat.
“Kalau terpilih tolong utamakan listrik masuk desa. Bukan di desa kami ini saja tetapi hampir kampung2 di sini masih gelap” ujar Maria
Untuk diketahui, Saat ini paket Harmoni telah memasuki Kampanye Tahap 2 di Zona 3 meliputi Manggarai Raya, Ngada, dan Nagekeo untuk terus meyakinkan kepada warga setiap visi-misi juga program unggulannya. (Tim)