PORTALNTT.COM, KUPANG – Komisaris Bank NTT, pernah memberi surat teguran keras kepada Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo, pasca pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bulan Mei 2016.
Surat teguran tersebut, diberikan kepada Tagu Dedo, guna menyikapi permintaan pemegang saham, atas sikap Tagu Dedo yang berencana maju sebagai calon Gubernur (Cagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam Pilkada tahun 2018 mendatang.
Dalam surat teguran yang diberikan, selain menyoal pencalonan Daniel Tagu Dedo sebagai Calon Gubernur NTT, komisaris juga meminta pertanggung jawaban Tagu Dedo terhadap ssejumlah persoalan. Diantaranya, meminta penjelasan terkait penggunaan biaya perjalanan dinas selama tahun 2015, serta meminta hasil penyelesaian di bidang SDM terhadap persoalan 4 orang pejabat yang didemosi.
Surat teguran yang bernomor 51/DK bank NTT/VI/2016, yang ditandatangani oleh Fransiskus Salem selaku Komisaris Utama, Fredik L Benu dan Petrus Jemadu, selaku Komisaris Independen tersebut, dikeluarkan karena setelah batas limit satu bulan pasca pelakaan RUPS, Daniel Tagu Dedo tidak bisa memberikan klarifikasi terkait temuan dalam RUPS tersebut.
Menurut Amos Corputy, salah satu pemegang saham Bank NTT yang menerima tembusan surat tersebut, kepada fokusnusatenggara.com menegaskan, Direktur Utama Bank NTT, memberikan klarifikasi atas balasan surat teguran tersebut diduga tidak benar dan sarat rekayasa. Pasalnya, klarifikasi terkait pencalonan dirinya, tidak diindahkan dalam teguran tersebut.
“Komisaris sudah keluarkan surat teguran keras terkait pencalonan dia untuk Pilgub NTT 2018. Namun jawaban yang diberikan tidak benar. Sebab sampai saat ini, dirinya masih terus lakukan sosialisasi, bahkan sejumlah baliho masih terpasang di salah satu ormas yang mendukung pencalonan dirinya,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin, 5 September 2016.
Corputy melanjutkan, surat klarifikasi yang disampaikan kepada komisaris diduga bohong dan tidak benar. Pasalnya, dalam surat teguran tersebut, komisaris juga menyerahkan bukti berupa rekaman video pada saat dirinya melakukan sosialisasi kepada karyawan di cabang-cabang. Bahkan dalam sosialisai tersebut, Daniel Tagu Dedo, diduga meminta para Kepala Cabang Bank NTT, untuk mengerahkan massa sebanyak 500 orang guna mendengar sosialisasi dirinya.
“Dia dalam kunjungan ke cabang selalu meminta agar disediakan massa sebanyak 500 orang, untuk lakukan sosialisasi. Bahkan pernyataan dia juga sudah direkam dan ada di tangan komisaris. Tapi jawaban yang diberikan semuanya bohong,” jelasnya.
Amos Corputy juga menuding, sikap utnuk maju menjadi calon Gubernur NTT oleh Direktur Utama, Daniel Tagu Dedo, didukung oleh Tomy Ndolu, Direktur Kepatuhan Bank NTT. Bahkan Tomy Ndolu, diduga memberikan bantuan uang tunai sebagai dana awal sebesar Rp. 10 juta.
“Dia maju didukung Tomy Ndolu, salah satu direktur yang menyumbang dana sebesar Rp. 10 juta, sebagai dana awal untuk sosialisasi,” tudingnya.
Daniel Tagu Dedo, hingga berita ini diturunkan redaksi, tidak merespon sambungan telepon maupun sms yang dikirim ke hand phonenya. Demikian juga Tomy Ndolu sendiri, yang dikonfirmasi terkait tudingan Amos Corputy tersebut, tidak memberikan respon atas permintaan klarifikasi yang dilakukan redaksi melalui sambungan telepon dan layanan pesan singkat yang dikirim ke nomor hand phonenya hingga berita ini diturunkan. (*FN)