PORTALTT.COM, KOTA KUPANG – MPR RI mengelar sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia) di 2 kampus berbeda yaitu di Kampus Stikom Uyelindo Kupang dan Kampus Muhamadyah Kupang, Kamis (26/10).
Sosialisasi pertama dilakukan di Kampus Stikom Uyelindo kerjasama MPR dengan yayasan Uyelewun Indonesia dan Sosialisasi kedua di Kampus Muhamadyah Kupang kerjasama dengan pemuda muhamadyah Kota Kupang.
Sosialisai dihadiri oleh wakil ketua MPR RI Mahyudin, anggota MPR Zulfadli (Fraksi Partai Golkar), dan Abraham Paul Liyanto (anggota DPD dapil NTT).
Dalam pidato pembukaanya, Mahyudin mengatakan empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan pada seluruh generasi bangsa Indonesia, karena banyak kepentingan bangsa lain terhadap indonesia di era globalisasi ini yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan kita.
“Salah satunya mereka memasukan iklan di otak kita sehingga kita menjadi bangsa yang komsumtif bukan bangsa produktif. Anak saya itu hoby main game, tiba-tiba datang mengeluh papa beliin pulsa, lalu ditanya untuk apa, dijawab untuk beli ini, biar main gamenya tambah bagus,” ujar Mahyudin.
Padahal menurut Mahyudin apabila kita memahami dan menanamkan empat pilar kebangsaan dengan baik, maka Indonesia akan menjadi bangsa Produktif. Indonesia menurutnya kaya akan sumberdaya alam dan memiliki bonus demografi.
Dia berharap banyak soal kemajuan bangsa kepada generasi muda. Sebab, generasi muda saat ini terutama mahasiswa sangat merespon dan mengapresiasi upaya-upaya pemahaman Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).
“MPR diamanahkan UU untuk melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa sangat efektif, sebab jika memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak apabila kelak mereka menjadi pejabat public,” katanya.
Sementara itu anggota MPR RI, Abraham Paul Liyanto saat memaparkan materi mengatakan, para generasi muda mahasiswa agar bangga dengan kemampuan sebagai anak bangsa Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa yang berpancasila.
“Kita ini bangsa yang besar, banyak bahasa, suku dan agama tapi nilai-nilai kesatuan itu tetap terjaga. Bandingkan dengan Negara-negara lain seperti Negara di bagian timur tengah, mereka itu terdiri dari banyak Negara satu bahasa, tapi masih saja ada konflik dimana-mana, nah kita di Indonesia tidak karena memiliki dasar Negara yang kuat yaitu Pancasila,” tandasnya.
Sosialisasi empat pilar di dua tempat berbeda ini, dihadir lebih dari 500 peserta yang diantaranya terdiri dari mahasiswa, organisasi kepemudaan dan siswa-siswi tingkat SMA di Kota Kupang. Sosialisi empat pilar bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan motivasi tinggi terhadap kebangsaan. (Jefri)