PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Apendisitis atau yang lebih dikenal dengan penyakit usus buntu adalah kondisi di mana terjadi infeksi pada umbai cacing.
Biasanya dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi karena apabila umbai cacing tersebut tidak segera dibuang dengan cara di operasi lama kelamaan akan pecah.
Blasius Luan (67) yang ditemui pada, Rabu (19/02) saat menjalani masa pemulihan setelah operasi di ruang perawatan RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua mengungkapkan kelegaannya setelah menjalani operasi usus buntu.
Dengan penuh semangat Ia menceritakan awal dirinya masuk rumah sakit.
“Saya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perut kanan bawah, sebelumnya sudah sering saya merasakan sakit seperti itu, tapi untuk sakit kali ini saya sudah tidak tahan sehingga saya meminta anak saya mengantarkan ke rumah sakit. Saat tiba di IGD, saya langsung dilayani dengan cepat dan ramah. Semua persiapan operasi dipersiapkan dengan baik sehingga operasinya berjalan dengan lancar,” ungkap Blasius.
Peserta program JKN-KIS segmen Bukan Pekerja (Penerima Pensiunan Pegawai Negeri Sipil) ini mengungkapkan kepuasannya terhadap pelayanan di rumah sakit dan program JKN-KIS serta berharap pelayanannya dapat terus dipertahankan.
“Saya sangat bersyukur menjadi peserta program JKN-KIS, sangat terbantu dan saya juga sudah merasakan manfaatnya saat ini. Pelayanannya sangat memuaskan dan tidak ada perbedaan sama sekali dengan peserta lainnya serta saya juga tidak mengeluarkan biaya apapun selama dirawat di sini. Saya berharap semoga program JKN-KIS kedepannya bisa berjalan dengan baik dan pelayanannya tetap dipertahankan serta bisa menolong lebih banyak orang yang membutuhkan,” tambah Blasius.
Pensiunan kepala sekolah ini juga menyadari bahwa semua biaya pengobatannya merupakan iuran hasil gotong royong dari seluruh peserta JKN-KIS.
Di akhir pertemuan, ia juga mengucapkan terima kasih kepada program JKN-KIS dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah bergotong royong secara sadar bahwa kesehatan itu penting dan memayungi diri dengan program JKN-KIS juga jauh lebih penting. (Red)