Menjadi Peserta JKN, Bentuk Kepedulian terhadap Sesama

PORTALNTT.COM, MAUMERE – Kehadiran Program JaminanKesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sudah amat banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut juga dirasakan Brian Davidson Ware (21), seorang warga Waioti, Kabupaten Sikka. Pria yang akrab disapa Brian ini mengungkapkan bahwa ia sudah didaftarkan oleh orang tuanya sejak beberapatahun lalu.

“Ayah saya mendaftarkan kami sekeluarga dari saya masih sekolah dulu. Ayah saya mendaftar agar kami tidak repot saat berobat. Ayah saya berpikir lebih baik daftar menjadi peserta JKN secara mandiri. Walaupun harus rutin bayar setiap bulan, yang penting aman daripada mengeluarkan biaya yang lebih besar ketika berobat,” ucap Brian pada Kamis (20/06).

Brian mengaku bahwa selama ini dirinya memang tidak pernah berobat di fasilitas kesehatan. Namun orang tuanya pernah beberapa kali menggunakan Program JKN untuk berobat. Menurutnya menjadi peserta JKN adalah bentuk saling tolong menolong dan membantu sesama. Ia pun berharap dirinya tetap selalu sehat sehingga tidak harus menggunakan Program JKN.

“Puji Tuhan saya sehat selalu, tetapi kalau menurut orang tua yang sudah pernah beberapa kali menggunakan berobat di Puskesmas, layanannya selalu bagus. Saya sendiri melihat orang tua saya tidak pernah dipersulit kalau berobat pakaiJKN di fasilitas kesehatan. Jadi peserta JKN untuk melindungidiri sendiri, kalau tidak kita pakai berarti iurannya untuk membantu orang lain,” ujar Brian dengan tersenyum.

Brian mengakui kemudahan akses layanan Program JKN baikdari segi administrasi kepesertaan maupun akses layanan kesehatan. Ia salut karena kini berobat di fasilitas kesehatan pasien yang merupakan peserta JKN dapat hanya menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) yang terteradi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Sekarang semua semakin mudah. Jadi tidak ada lagi repot fotokopi. Prosesnya cepat, mudah, dan tidak perlu bawa banyak-banyak berkas. Kalau berobat pasien BPJS Kesehatan hanya menunjukkan KTP di fasilitas kesehatan. Selain itu setahu saya ada Aplikasi Mobile JKN dan bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Semua inovasi itu menurut saya sudah terbukti mempermudah peserta JKN,” ujar Brian.

Meskipun Brian tidak pernah menggunakan ia merasa menjadi Peserta JKN sangatlah penting. Menurutnya sakit bisa datang kapan saja. Ia pun dan keluarga merasa aman karena telah terlindungi Program JKN. Ia berharap Program JKN dapat terus memberikan manfaat untuk lebih banyak orang.

“Saya memang belum pernah menggunakan, tetapi saya rasa penting untuk menjadi peserta JKN. Sakit tidak tahu kapan datangnya, kalau sudah jadi peserta rasanya kita tenang menjalani kehidupan sehari-hari. Kita seperti rasa aman sajabegitu,” kata Brian.

Menjadi peserta JKN adalah bentuk kepedulian terhadapsesama. Iuran peserta yang sehat digunakan untuk membantu peserta JKN yang sakit. Hal inilah yang menjadikan sistem JKN adalah gotong royong. Harapannya banyak peserta yang rutin membayar setiap bulan secara rutin sebelum tanggal10. Brian pun mengajak masyarakat untuk mendaftar menjadi peserta JKN agar semakin banyak masyarakat yang membantu sesama dan meringankan beban orang lain. Ia pun berusaha untuk rutin membayar setiap bulan sebelum tanggal10. Brian tidak mau jika terkena denda pelayanan saatmengakses layanan kesehatan di rumah sakit.

“Jangan sampai hanya karena kita lupa membayar iuran, laluakhirnya menunggak dan kena denda waktu dirawat inap di rumah sakit. Kalau menunggak juga tidak enak rasanya, tidak tenang. Apalagi kita tidak tahu kapan kita bisa jatuh sakit,” tutur Brian.(ak/SI)

Komentar Anda?

Related posts