PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Usai menyelenggarakan sayembara ‘Ayo Bangun NTT’ di Kota Kupang dan Maumere, kali ini kabupaten paling timur di pulau Flores mengadakan sayembara ini. Kegiatan sayembara yang dibagi dalam beberapa jenis kegiatan ini melibatkan dari kalangan birokrat, petani, nelayan, guru, orang-orang muda lintas agama, LSM, untuk mengurai arah kebijakan pembangunan yang pada hakekatnya berorientasi dari, oleh dan untuk rakyat yang harus di mengerti secara benar dan dikelola dan sesuai tujuan yang diharapkan.
Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya mengatakan, dialog terbuka dengan tema “ayo bangun NTT” ini kami selenggarakan di semua kabupaten se-NTT.
“Melki menjelaskan, kenapa kita mengambil tema “ayo bangun NTT” dan kita selenggarakan di semua kabupaten/kota, sebab berbicara membangun NTT itu bukan saja tanggung jawab pemerintah provinsi, kabupaten/kota atau gubernur dan bupati tetapi berbicara membangun NTT adalah melibatkan semua pihak dari berbagai kalangan dan masyarakat di daerah NTT,” jelas Laka Lena.
Melki menambahkan, Bupati dan Gubernur itu manusia biasa pasti punya keterbatasaan, Kekuasaan itu milik kita semua bukan milik bupati atau gubernur sesuai dengan bakat yang di berikan Tuhan. Hitam putihnya NTT ada di kita semua bukan di bupati atau gubernur.
“Sehingga dalam kegiatan dialog dengan tema “Ayo Bangun NTT” ini kita mengurai permasalahan yang ada di Flores Timur dan NTT secara umum, Bagaimana mimpi kita untuk membangun NTT,” tutur politisi Golkar ini.
Ketua panitia “Ayo Bangun NTT” Flores Timur Krisantus Minggu Kwen, mengatakan dialog terbuka berlangsung di gedung OMK serba guna dan pembinaan generasi muda keuskupan larantuka.
Santus menjelaskan, sejak pagi peserta tamu undangan sekitar ratusan orang sudah berkumpul di gedung OMK untuk berdialog secara langsung dengan pemateri: Melkiades Laka Lena, Ibu Maria Loreta, dan romo Benyamin Daud tentang persoalan yang di hadapi di Flores Timur dan harapan-harapan masyarakat kedepan.
Santus menambahkan, setelah dialog terbuka, Yayasan Tunas Muda Indonesia menyelenggarakan kegiatan lomba paduan suara dan lomba debat se-wilayah kabupaten Flores Timur sebagai ajang mencari bakat atau potensi untuk kepentingan pembangunan Flores Timur dan NTT. (Tim)