Masihkah Jefri Riwu Kore Mencintai Demokrat Atau Sebaliknya?

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketegangan pasca keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memberikan mandat ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi NTT kepada Leonardus Lelo masih terus terjadi.

Yang terbaru, simpatisan Jeriko mengklaim akan menghadirkan ribuan massa untuk membubarkan kegiatan pelantikan dan pembekalan kader DPD Partai Demokrat NTT yang rencananya akan diselenggarakan pada Jumat (11/3/2022) di hotel Kristal Kupang.

Aksi sejenis ini pernah dilakukan simpatisan Jeriko, ketika DPD Partai Demokrat menyelenggarakan konsolidasi kader di Grand Mutiara, Sabtu (5/2/2022) yang lalu. Aksi tersebut berhasil diredam oleh pihak kepolisian Resort Kupang Kota. Alhasil, simpatisan Jeriko tak mampu membubarkan kegiatan konsolidasi tersebut.

Tindakan simpatisan Jeriko dilakukan dengan dalil bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum menjawab tuntutan mereka menjelaskan secara terbuka ke publik, mengapa Leonardus Lelo yang hanya raih 11 suara dukungan DPC bisa menangi Jefri Riwu Kore (Jeriko) yang meraih 12 suara dukungan DPC.

Dalam sebuah wawancara yang dilansir Pos-Kupang.com, Jefri Riwu Kore dengan tegas menyatakan bahwa musda IV yang akan dilakukan itu bukan untuk menentukan siapa yang menang tapi menentukan siapa calon-calonnya dengan memverifikasi dukungan minimal 20 persen dari masing-masing calon.

“Bisa saja calon itu hanya 20 persen tapi nanti kalau fit and proper testnya dinilai oleh DPP itu bagus, DPP bisa menentukan lain. Walaupun kita dapat dukungan semua tapi ada calon lain yang dapat dukungan cuman 5, cukup 20 persen, bisa saja DPP memilih yang bersangkutan, tergantung hasil fit and proper test yang dilakukan DPP. Jadi tidak ditentukan jumlah suara berapa,” ungkap Jeriko dilansir Pos-Kupang.com.

Apa yang disampaikan Jeriko sangat jelas menjawab keresahan sekelompok orang yang menamakan diri simpatisan Jeriko yang terus mempersoalkan perolehan suara dua kandidat calon ketua DPD pada musda IV partai Demokrat Provinsi NTT, Leonardus Lelo (11) dan Jeriko (12).

Mungkinkah, aksi yang dilakukan simpatisan Jeriko tanpa sepengatahuan Jeriko sendiri atau bisa sebaliknya, Jeriko mengetahui akan aksi yang dilakukan tapi tidak bisa menahan gejolak para simpatisan yang menggebu-gebu.

Publik NTT, tentunya sangat berharap ketegangan demi ketegangan yang timbul pasca musda IV DPD Partai Demokrat bisa segera mencair dan kedua belah pihak bisa bersatu dan membangun sebuah kekuatan baru untuk menyongsong tahun politik di 2024 mendatang.

Hingga saat ini Jeriko belum memberikan sikap tegas, apakah dirinya masih mencintai Demokrat, partai yang telah melambungkan namanya di kancah perpolitikan nasional sebagai anggota DPR RI dua periode dan Wali Kota Kupang.

Lalu kira-kira kapan itu bisa terwujud, sementara Jeriko hanya tetap diam meskipun simpatisannya terus melancarkan sejumlah aksi?

Ataukah memang dalam lubuk hati seorang Jefri Riwu Kore, Demokrat telah sirna ditelan sang waktu?

Sekretaris Badiklat DPP Partai Demokrat, Abdullah Apa meyakini hal itu tidak akan terjadi, karena Jefri Riwu Kore adalah seorang tokoh dan kader Partai Demokrat sejati.

“Seingat saya Jeriko adalah kader Partai Demokrat sejati. Beliau pernah menjadi Anggota DPR RI dapil 2 NTT selama dua periode dan Walikota Kupang satu Periode dan Insyaallah akan melanjutkan periode kedua. Sebagai kader Partai Demokrat sejati saya yakin beliau tidak mungkin membiarkan simpatisanya melakukan hal itu,” tandas Abdullah Apa menanggapi klaim simpatisan Jeriko yang akan menghadirkan ribuan massa untuk membubarkan kegiatan pelantikan dan pembekalan kader DPD Partai Demokrat NTT, Selasa 8 Maret 2022.

Menurut Abdullah bahwa tidak puas dengan hasil dan keputusan itu manusiawi, namun sebagai tokoh panutan dan kader sejati tentu diyakini Jeriko inginkan yang terbaik untuk Partai Demokrat di NTT.

“Dan saya yakin juga Jeriko akan membantu penuh Bang Leo Lelo, Ketua DPD PD NTT untuk menyukseskan Partai Demokrat di NTT, karena ini berurusan dengan kepentingan politik jangka panjang lima tahun yang akan datang baik Walikota Kupang maupun DPR RI,” tandas putra Alor ini.

Ia menjelaskan mencari keadilan itu fitrah manusia, bahwa Pemenang tidak akan pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak akan pernah menang. Teruslah berjuang selama masih ada di bumi.

“Namun perlu di ingat juga bahwa “Burung tidak pernah takut pada ranting yang dipijaknya akan patah. Karena ia lebih yakin pada sayapnya. Kita ini organisasi politik, patuh dan tunduk kepada pimpinan. Dan keputusan DPP jauh lebih penting dari pada ego. Karena itu akan membunuh diri sendiri,” tegasnya.

“Mari sama-sama kita besarkan partai Demokrat di NTT, tidak elok sebagai kader dan tokoh panutan di NTT dan Pemimpin kota Kupang berfikir dan bertindak seperti bukan kader. Semua masyarkat kota Kupang sangat mencintai beliau (Jefri Riwu Kore). Jangan karena tindakan anak buah membuat rakyat tidak bersimpati lagi. Ingat Gerbong itu tidak akan bergerak, kalau lokomotif tidak bergerak. Anak buah tidak akan melakukan gerakan, kalau   Pemimpinnya diam. Anak buah tergantung pemimpinnya,” tutupnya.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60