PORTALNTT.COM, KUPANG – Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome memberikan apresiasi yang tinggi terhadap dukungan yang terus mengalir pada dirinya untuk maju dalam perhelatan calon Gubernur NTT tahun 2018 mendatang. Akan tetapi di satu sisi, ia juga tidak memugkiri dalam seluruh keberhasilan yang telah diraihnya tentunya ada juga kekurangan-kekurangan ataupun kelemahan yang perlu dibenahi.
“Saya tidak anti kritik, ketika dikritisi saya senang tapi tolonglah ketika mengkritisi harus diberikan jalan keluarnya. Kritikan itu sama dengan obat, ketika dia tepat posisinya, tepat waktu diberikan akan mengobati tetapi kalau dia terlalu berlebihan maka akan menjadi racun dan membunuh,” tegas Bakal Calon Gubernur NTT ini.
Menurut Dira Tome dalam era demokrasi saat ini, ketika kita mendukung seseorang tidak bolehlah menjelekkan orang lain tetapi mendukung seseorang kita harus mendorong karna karya-karya nyata yang diperbuat dan pemikiran-pemikiran cemerlang yang dilontarkan.
“Jadi kita boleh berdemokrasi, karena Roh dari demokrasi itu adalah kebebasan. Lalu kebebasan itu sendiri harus dibatasi oleh atika dan norma. Boleh dukung, dengan senang hati juga kita terima tetapi jangan berlebihan kemudian karena terlalu cinta, terlalu fanatik maka orang lain akan salah di mata mereka. Kita harus menjaga itu, etika dan norma itu harus tetap dijunjung,” katanya.
Diakuinya label sebagai Provinsi yang miskin itu memang sesuatu yang tidak pernah diinginkan oleh seluruh rakyat NTT, karena ini mungkin saja pengaruh pemimpin yang salah atau mungkin juga karena masyarakat yang salah karena daerah ini diciptakan dalam keadaan yang seperti ini
“Inikan memang menjadi sebuah pergumulan yang panjang terhadap masalah ini, namun ketika masyarakat melihat ada sesuatu yang lain tentunya masyarakat menginginkan perubahan. Apa yang kami lakukan di Sabu itu memang komitmen awal sejak diberi mandat oleh rakyat. Pada prinsipnya pemimpin itu harus dapat memberikan perubahan atas apa yang masyarakat inginkan, harus mampu berinovasi dengan menciptakan lapangan kerja baru. Daerah kita ini sungguh kaya, banyak potensi yang dimiliki namun belum dioptimalkan. Kalau Sabu saja bisa berubah, mengapa kita tidak bisa melakukan perubahan itu untuk NTT yang lebih maju,” tutupnya. (Jefri)