PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG –
Sesuai dengan namanya, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Melalui program JKN-KIS, hak warga negara di penjuru negeri telah terstandar. Artinya baik di kota maupun di desa, alur pelayanannya tetap sama. Program JKN-KIS merupakan wujud hadirnya negara dalam menjaga kesehatan warganya.
Demikian yang diungkapkan oleh Nella Alfita Lohmay (21) ditemui di lokasi magangnya di Kota Kupang (29/06). Mahasiswi keperawatan di salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah ini telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal dengan peserta mandiri.
Selama menuntut ilmu di perantauan, ia tetap membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berjaga-jaga seandainya Ia sakit.
Mahasiswi yang biasa disapa Nella ini mengungkapkan pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS apalagi untuk pelajar yang statusnya sedang merantau.
“Manfaat layanan JKN-KIS berlaku secara nasional. Kita dapat mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia,“ jarnya.
Nella mengatakan di beberapa kampus di Pulau Jawa mewajibkan calon mahasiswanya sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS ketika akan mendaftar. Ia menilai wajar karena kampus-kampus di luar negeri pun sering menerapkan kebijakan yang sama sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan para mahasiswanya.
Selama merantau sebetulnya Nella tidak pernah menggunakan KIS yang dimilikinya untuk berobat karena tidak pernah sakit, namun Ia tidak pernah berpikir bahwa iuran yang dibayarkannya sia-sia. Beberapa teman dan kerabatnya pernah berobat menggunakan KIS dengan penyakit yang cukup serius. Jika dihitung, biaya perawatan yang dikeluarkan menjadi sangat besar. Namun mereka hanya membayar nol rupiah karena biaya perawatan tersebut ditanggung bersama oleh peserta JKN-KIS lain yang rutin membayar iuran.
Sebagai generasi milenial, Nella sudah mengunduh aplikasi Mobile JKN untuk mempermudah layanan kepesertaan. Fitur yang sering Ia gunakan adalah cek keaktifan dan jumlah tagihan iuran yang harus ia bayar.
Ia sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan karena telah menghadirkan Mobile JKN yang sangat cocok untuk masyarakat di era teknologi ini. Sejak adanya Mobile JKN, ia hampir tidak pernah mendengar lagi antrian membludak di Kantor BPJS Kesehatan.
Nella mengharapkan program JKN bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
“Semoga masyarakat bisa memahami manfaat luar biasa dari program JKN-KIS sehingga tidak ada lagi yang beranggapan rugi telah membayar iuran JKN_KIS meskipun tidak pernah sakit, karena inti dari program mulia ini adalah gotong royong,” tutupnya. (PN)