.PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Sebanyak 347 siswa/i Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Waikabubak lulus seratus persen.
Kepala Sekolah Sairo Jaga, S.Pd, saat pengumuman kelulusan dihadapan komite sekolah, para guru dan staf, Orang tua serta siswa/i mengatakan patut memanjatkan puji syukur pada Tuhan karena menerima hasil USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional). Menurutnya apapun usaha kita, cita-cita kita itulah perjuangan kita dan campur tangan Tuhan.
Diakuinya hari ini merupakan sebuah peristiwa yang istimewa karena puncak kegiatan selama tiga tahun dan tidak terlepas peran orang tua, dan sekolah sehingga bisa lihat hasinya hari ini.
“Tentu ada hal yang kita evaluasi yaitu kekurangan, kelemahan sehingga nilai ujian Nasional anak selama tiga tahun terakhir ini untuk sekolah ini cenderung menurun, khususnya nilai ujian Nasional kalau diimplimentasikan kami disini menurun di rata-ratakan setengah bagian dari peserta ujian yang 347 orang memiliki prestasi baik, cukup bahkan kurang. Ada perubahan regulasi Pos UN menyatakan nilai ujian Nasional tidak mempengaruhi kelulusan tidak sama tahun 2013 ke bawah ada standar nilai,” kata Kepsek Sairo Jaga, aaat pengimpeng kelulusan, Kamis 3 Mei 2018.
Atas dukungan bapak/ibu, lanjut Kepsek Sairo Jaga sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga prestasi anak dicapai tahun ini di bidang matematika, Kimia dan TK itu juara satu tingkat kabupaten.
“Tahun ini duta sekolah kita yang berhasil lulus SNMPTN sebanyak delapan orang dan itu membanggakan orang tua dan sekolah ini, semoga anak-anak kita menjadi terbaik dikemudian hari,” katanya.
Sementara itu Komite R. P. Awang mengatakan hari ini merupakan hari momentum yang sangat luar biasa dimana hari ini orang tua murid telah hadir bersama-sama mendengarkan hasil kelulusan anak-anak kita selama 3 tahun di didik di sekolah ini.
“Tentu ada keberhasilan dan ada kegagalan, keberhasilan kita tunduk bersyukur kepada Tuhan, kegagalan yaitu tunduk kepala kita dan bersyukur kenapa saya katakan demikian karena kegagalan dan keberhasilan yang tertunda,” kata Awang.
“Kita sebagai orang tua murid jangan persalahkan kepada guru pengajar apabila anak kita tidak berhasil atau tidak lulus, tetapi semua kita terima dengan lapang dada karena ujian nasional adalah ujian yang diperiksa di tingkat pusat. Kami harapkan kepada orang tua mendukung pendidikan di sekolah ini sehingga keberhasilan berkualitas untuk masa selanjutnya. Saya selaku komite melihat saat sekarang guru dianggap teman, jaman dulu kita betul-betul menghargai guru,” tambah ketua komite. (Mus)