Komunitas Hash House Harriers Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Badai Seroja

KOTA KUPANG – Komunitas Hash House Harriers Nasional memberikan bantuan bagi warga terdampak bencana badai Seroja di Kota Kupang, Selasa (20/4/2021).

Bantuan ini merupakan sumbangan sukarela dari klub-klub Hash di seluruh Indonesia yang tergabung dalam wadah Hash Indonesia. Penyaluran bantuan Hash Nasional ini disalurkan oleh KH3 (Kupang Hash House Harrier).

Koordinator penyaluran bantuan bencana badai Seroja, Theodorus Widodo pada media ini menjelaskan sudah seminggu (7 hari) tim KH3 menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena dampak bencana badai Seroja.

Menurut Theodorus Widodo bantuan yang disalurkan benar-benar kepada warga yang dianggap layak mendapatkan bantuan.

“Kita semua ini terkena dampak badai Seroja, atap seng terangkat. Ada yang bangunannya rusak parah tapi masih bisa segera diatasi. Nah, komunitas Hash Nasional memberikan bantuan ini bagi warga yang benar-benar secara ekonomi susah dan layak untuk dibantu,” jelas pria yang akrab disapa Theo Widodo ini.

Untuk jenis bantuan, kata Theo, ada beberapa macam barang yang dibantu seperti seng, paku seng, kasur springbed, beras, Mie instan, bebak dinding, dan selimut.

“Saat ini kita sudah menyalurkan 1000 lembar seng, 300kg beras, 150 dos Mie instan, 13 kasur springbed, bebak dan juga selimut,” urai Theo Widodo.

Diakuinya, bantuan ini tidak hanya diberikan kepada warga di Kota Kupang tapi juga akan diberikan kepada warga di kabupaten Malaka, Rote Ndao dan Sabu Raijua.

“Sesuai rencana harusnya minggu ini kita lanjutkan ke 3 kabupaten yang lainnya akan tetapi digeser lagi dua minggu ke depan mengingat satu dan lain hal yang perlu diselesaikan oleh tim KH3,” jelas ayah dari anggota DPRD Provinsi NTT, dr Christian Widodo ini.

Diharapkannya dengan bantuan yang diberikan dapat mengurangi sedikit beban dari warga yang terdampak badai.

“Kita berharap semua cepat pulih, warga bisa kembali berkatifitas seperti biasa dengan dukungan bantuan baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta yang peduli akan nasib dari sesama warga yang menderita,” katanya.

Lebih lanjut, Theo Widodo menjelaskan Hash House Harriers (HHH) adalah klub lari/jogging lintas alam nonkompetisi yang saat ini sudah berusia 37 tahun yang bertujuan untuk berolah raga santai dan bersosialisasi sekedar melepas penat setelah bekerja sepanjang minggu, klub ini cepat menjadi populer di kalangan pecinta olahraga dan alam bebas.

“Olahraga Hash ini adalah olahraga lintas alam yang punya 3 jargon yaitu, Fun, Fitness and Friendship yang bermakna kesenangan, kebugaran dan persahabatan sangat sesuai dengan falsafah olahraga sekaligus membantu para membernya (Hasher) untuk menjalin persahabatan dalam sebuah komunitas untuk mencapai social well-being (kebahagiaan, kepuasan, dan kesejahteraan). Ini olahraga yang unik, tidak sama seperti olahraga yang lain supaya keluar keringat tapi olahraga ini ada unsur fun dan friendship. Yang paling unik itu di Fun, ketika berolahraga bukan hanya melatih fisik tetapi melepas semua beban hidup,” jelasnya.

Theo menjelaskan seminggu sekali KH3 itu berkumpul di suatu titik di pinggiran kota yang pemandangannya bagus, dilakukan jalan cepat mengikuti trak yang diberi tanda oleh satu kelompok panitia kecil (Haser) paling banyak 4 orang.

“Kita sambil bersanda gurau sepanjang jalan. Sekitar 1 jam perjalanan lalu kembali ke titik kumpul. Di sana kita ada acara namanya daun-daun, jadi ada snack, beer. Hash itu identik dengan beer, tapi bukan untuk mabuk-mabukkan hanya dengan jumlah yang terbatas,” urai Theo Widodo.

Menurutnya, di dalam KH3 seluruh anggota komunitas memiliki nama panggilan yang unik-unik dan ada aturan tertinggi di Hash tidak boleh tersinggung dan tidak boleh marah.

“Kita sering berkelakar dan setiap anggota tidak boleh tersinggung dan tidak boleh marah. Kita berolahraga dan saling bersandagurau,” pungkas Theo Widodo yang biasa disapa Keong Racun dalam komunitas Hash House Harriers.

Sementara itu Yarid Saudila, ketua RT 007 RW 003, Kelurahan Sikumana, mengaku bahagia karena ada beberapa warganya yang mendapatkan bantuan dari komunitas Hash Nasional. Baginya bantuan itu sangat berarti bagi warga yang mengalami musibah.

“Kami sudah mengajukan data-data warga yang terkena dampak badai seroja ke pihak kelurahan untuk selanjutnya diserahkan ke BNPBD untuk kemudian diverifikasi guna mendapatkan bantuan. Di saat warga yang tertimpa musibah tidak bisa bisa berbuat apa-apa ada bantuan dari orang-orang yang peduli. Ini sungguh luar biasa. Kami hanya mampu membalas dengan doa agar para donatur mendapatkan ganjaran yang setimpal,” ungkap Yarid Saudila.

Hal senada disampaikan salah satu penerima bantuan, Chris Hitarihun, warga RT 003, RW 002, kelurahan Maulafa mengaku bersyukur karena di saat-saat seperti ini, masih ada kelompok orang yang mau peduli dengan warga yang terdampak musibah.

“Ini adalah hal baik yang patut kami syukuri karena mendapat perhatian dan bantuan dari tangan-tangan orang yang punya hati bagi warga yang susah. Terima kasih atas bantuan ini kiranya Tuhan memberikan berkat berlimpah bagi pra donatur,” ungkapnya. (Jefri Tapiobali)

Komentar Anda?

Related posts