PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Penyakit Jantung adalah penyakit gangguan pada jatung yang dapat menyerang secara tiba-tiba dan kadang tanpa gejala sebelumnya serta penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin maupun status sosial.
Hal itu yang dialami oleh Bertholomeus Kinu Da Silva (45) yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat Saat ditemui di kediamannya pada, Jumat (24/04) menceritakan pengalamannya saat sakit jantung menyerangnya.
“Pada bulan September 2019, saya merasakan sakit di bagian dada sebelah kiri, sakit yang ini belum pernah saya rasakan, sakit yang begitu hebatnya, hingga akhirnya saya meminta istri untuk segera mengantarkan saya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek Atambua. Saat tiba di rumah sakit, saya langsung dibawa ke ruang IGD untuk mendapatkan penanganan oleh dokter. Setelah beberapa jam di ruang IGD, saya kemudian dibawa ke ruang rawat inap dan dirawat selama 1 minggu di sana sampai sembuh,” ungkap Bertholomeus mengenang kisahnya.
Bertholomeus mengungkapkan kepuasannya terhadap pelayanan di rumah sakit dan Program JKN-KIS serta berharap pelayanannya dapat terus dipertahankan.
“Saya sangat bersyukur menjadi peserta Program JKN-KIS, sangat terbantu dan saya juga sudah merasakan manfaatnya saat ini, pelayanannya sangat memuaskan dan tidak ada perbedaan sama sekali dengan pesien lainnya, serta saya juga tidak mengeluarkan biaya apapun selama dirawat. Saya berharap semoga Program JKN-KIS ini bisa terus berjalan dengan baik dan pelayanannya tetap dipertahankan, sehingga bisa menolong lebih banyak orang yang membutuhkan,” ujarnya.
Menutup pembicaraan Bertholomeus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat,.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah karna sudah membuat Program JKN-KIS yang sangat membantu masyarakat terutama bagi kami yang kurang mampu secara ekonomi dan juga terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah ikut bergotong royong mengumpulkan iuran, sehingga kami rakyat kecil tidak takut lagi untuk berobat ke rumah sakit karena alasan biaya dan juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,” tutupnya. (PN)