Kisah Melki Laka Lena, Modal Nekat Perjuangkan RSUP Hingga Kini Siap Diresmikan

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Karakteristik wilayah Provinsi NTT yang terdiri dari kepulauan menyebabkan penanganan masalah kesehatannya cukup memprihatinkan.

Untuk bisa sampai ke fasilitas kesehatan, warga harus bersusah payah. Ada yang terpaksa harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer demi sampai ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit.

Tak sedikit warga NTT yang rela menahan sakit daripada harus bersusah payah sampai ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Akibatnya ada warga NTT yang terpaksa harus mati sia-sia karena tak mampu melakukan pengobatan atas penyakit di derita. Tentunya ada banyak faktor yang menjadi penyebab, salah satunya ketersidaan fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan seperti dokter ahli yang masih sangat kurang.

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi merupakan Pekerjaan Rumah (PR) yang tak pernah ada habisnya.

Saat ini, NTT telah memiliki dua orang wakil rakyat yang berada di Komisi IX DPR RI, yang salah satu mitra kerjanya adalah kementrian kesehatan.

Kedua wakil rakyat itu adalah Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan Ratu Wula Tallu, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.

Sejak dua Anggota DPR RI ini berada di senayan, telah banyak program-program kesehatan yang diperjuangankan untuk warga NTT.

Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, punya kisah menarik memperjuangkan hadirnya sebuah Rumah Sakit Umum Pusat di Bumi Flobamora.

Ia mengisahkan dalam satu kesempatan dirinya bersama Menteri Kesehatan, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) mengunjugi Maumere Ibukota Kabupaten Sikka, karena kondisi luar biasa daerah itu yang sementara dilanda penyakit demam berdarah.

“Waktu itu kami tidak jadi pulang ke Jakarta tapi singgah di Kupang. Dalam kesempatan itu saya minta ke Pak Menteri untuk bangun RSUP di NTT, tapi jawaban dari Pak Menteri waktu itu bahwa bangun RSUP di NTT agak sedikit rumit, bikin sakit kepala, lebih baik kita bangun Rumah Sakit-Rumah Sakit yang ada kita maksimalkan peralatan dan fasilitasnya saja,” ungkap Laka Lena mengingat kesempatan itu dihadapan ratusan warga Fatukoa yang mengikuti sosialisasi Fasilitas Peayanan Kesehatan di Gereja GMIT Emanuel Haukoto, Fatukoa, Kota Kupang, Senin 12 Desember 2022

Dikisahkan karena situasinya mendadak saat tiba di Kupang, rombongan Menkes hanya disambut Pak Zet Soni Libing yang saat itu menjabat Kepala Badan dan Pendapatan Aset Daerah setda provinsi NTT.

“Kami lalu ke lokasi milik Pemprov di Manulai II. Sesampainya di sana setelah melihat lokasi, Pak Menteri bertanya dimana letak sumber air. Syukur karena di situ ada pabrik Viquan. Setelah tahu bahwa di situ ada sumber air, pak Menkes langsung mengiyakan membangun RSUP di situ,” ungkap Laka Lena Calon Gubernur NTT ini.

Menurut Laka Lena, semua yang diperjuangkan itu hanya modal nekat saja tanpa mengeluarkan biaya apapun.

“Biaya pembangunan RSUP itu berkisar Rp 600 miliar. Dia punya fisik 300 miliar ditambah alkesnya 300 miliar. Ini dapat cuman lobi karena nekat saja. Tidak ada uang sepeserpun yang saya keluarkan untuk lobi pak Terawan untuk bangun RSUP di situ,” ungkap Laka Lena disambut tepuk tangan seluruh warga yang hadir.

Diakuinya, saat Budi Gunawan Sadikin menjabat Menkes saat ini, RSUP ditata menjadi semakin bagus dan akan siap diresmikan.

“Rumah Sakit ini adalah salah satu kebanggan. Jadi tempat dimana kita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus, standar nasional bahkan internasional. Anak-anak kita juga bisa mendapatkan pekerjaan, dokter-dokter ahli di Undana juga bisa melakukan praktek di sana,” tandas Ketua DPD I partai Golkar NTT ini.

Menurut Melki Laka Lena, saat ini tengah dibangun koordinasi antara menteri kesehatan RI bersama Gubernur NTT tentang rencana peresmian RSUP Ben Mboy.

“Usulan sementara itu tanggal 22 Desember 2022. Sementara masih disesuaikan waktu Pak Menkes dan Pak Gubernur,” ungkapnya.

Terkait pemilihan nama Ben Mboy, Melki Laka Lena menjelaskan berdasarkan usulan Pak Menkes diminta untuk memilih tokoh kesehatan di NTT yang terbaik.

“Ada 2 nama yang kita miliki di sini yaitu Bapak Ben Mboy dan Hendrik Fernandes. Dan yang lebih senior pak Ben Mboy, kita pilih penggunaan nama Ben Mboy,” kata Laka Lena.

Namun, kata Laka Lena, nama Ben Mboy sendiri sudah digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah di Manggarai sehingga telah dibangun koordinasi dengan Bupati Manggarai agar melepaskan nama Ben Mboy untuk dipakai pada RSUP.

“Pak Bupati, Heri Nabit sudah menandatangani surat persetujuan jadi melepas nama Ben Mboy di Manggarai untuk bisa dipakai di RSUP,” jelas Laka Lena, calon Gubernur NTT dari Partai Golkar ini.

Lebih lanjut dikatakan Lakalena tentang kesiapan RSUP jelang peresmian, diakuinya sudah sangat siap dari gedung, peralatan dan tanga kesehatannya.

“Ada 120 tenaga kontrak yang diterima di sana semuanya anak NTT. Dan akan didampingi oleh 91 orang dari 31 RSUP se-Indonesia agar cepat bergerak,” tandasnya.

Selain itu juga, kata Laka Lena, di RSUP akan ada 2 unit rumah duka bagi keluarga yang mau mensemayamkan jenasah keluarganya di sana.

“Tadi sesuai penjelasan bangunannya itu akan dibangun ikonik model Sasando,” pungkas Melki Laka Lena.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60