PORTALNTT.COM, KUPANG – Ketua Perhimpun Hotel dan Restourant Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Timur (NTT) Fredi Ongko Saputra Mengkritisi kegiatan Pelatihan Pemandu Parawisata Kota Kupang yang diselenggarakan Dinas Parawisata Kota Kupang selama 2 (dua) hari.
Ongko Saputra yang ditemui Wartawan diruang kerjanya, Kamis, (23/06) Mengatakan, Kegiatan Pelatihan Pemandu Parawisata Kota Kupang yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari tidak cukup untuk melatih para pemandu wisata.
“Kalau kegiatannya cuman dua hari mana cukup, mana bisa mungkin, karena semuanya cukup luas untuk melatih para pemadu wisata,” jelasnya.
Ongko Saputra menuturkan, Pelatihan paling sedikit 1-5 bulan baru bisa maksimal.
“Paling sedikit 1-5 bulan, contohnya pelatihan perhotelan satu bulan yang kami lakukan untuk teorinya, berikut prakteknya atau magang sampai 5 bulan,” katanya.
Lanjut Ongko Saputra, Ppmandu lebih luas dengan pengetahuan bahasa, etika dan tata krama serta pengenalan tentang subjek wisata.
“Ini semua cukup luas, kalau cuman 2 hari bagaimana bisa mungkin,” jelasnya dengan tegas.
Sementara itu ditempat yang berbeda Kepala Bidang Produk Parawisata Dinas Patawisata Kota Kupang Eustakeus Mateus yang ditemui media ini megungkapkan, pelatihan ini lebih pada membagi pengalaman antara peserta.
“Ini lebih pada diskusi membagi pengalaman antara peserta, ada yang sudah tahu ada yang belum tahu,” ungkapnya. (Yos Atu)