Kesbangpol Lembata Ajukan Desa Pada Masuk Dalam Pembentukan Desa Berkarakter Pancasila

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Badan Kesatuan Bangsa,Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lembata sedang menggagas pembentukan desa berkarakter Pancasila. Dan desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata masuk kriteria itu.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, AP,M.Si, Senin (8/3/2021).

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Lembata, Anselmus Asan menjelaskan bahwa pihaknya nanti bukan membentuk desa baru, tetapi Nilai-nilai Pancasila  yang akan dihidupkan kembali di masyarakat untuk menjadi pedoman kehidupan masyarakat setempat.

“Kami ajukan desa Pada karena pertama, ada empat agama di sana. Masyarakat memeluk empat agama,” ungkapnya.

Dijelaskan, masyarakat desa Pada pun majemuk dan berasal dari berbagai budaya dan etnis sehingga keragaman pluralitas sangat terbangun baik di sana.

“Ketika kita masuk di sana baru kita lihat, kira-kira hubungan antara umat beragama, toleransi, kerja sama selama ini bagaimana, kalau masih kurang kita pembenahan untuk menjadi model untuk desa-desa lain,” tandasnya.

“Terus kerja sama antara suku dan kelompok masyarakat yang berasal dari suku yang berbeda itu seperti apa. Kalau sudah bagus kita tinggal pertahankan dan tingkatkan. Kalau memang kurang bagaimana menghubungkan suku-suku itu. Bagaimana menghubungkan kultur budaya yang berbeda itu,” beber Ansel Ola.

Dijelaskannya, menjelang pemilihan kepala Desa pada bulan Oktober 2021 juga menjadi moment desa pancasila meningkatkan,  memanfaatkan ruang, meningkatkan kesadaran politik masyarakat untuk berpartisipasi politik di desa dan tetap memegang nilai-nilai pancasila.

“Selama ini kan desa kakak adik selalu tercabut rambut tidak ada kakak adik lagi hanya karena pilkades. Dalam satu keluarga bisa berkelahi karena calonnya berbeda. Jadi ini yang kita bentuk desa Pancasila itu bagaimana etika berpolitik di tingkat desa sesuai dengan nilai pancasila itu seperti apa,” tandasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa desa Pancasila yang di rancang di kabupaten Lembata bukan desa Pancasila dengan ktiteria nasional.

“Kita mengakui desa Pancasila ala Lembata. Kita menggali kembali nilai-nilai luhur kita punya yang saya yakin, tidak pernah lari jauh dari pancasila. Karena Pancasila itu digali dari nilai-nilai luhur bangsa,” ungkap Ansel Ola.

Ia juga berharap agar masyarakat kembali mengilhami nilai-nilai Pancasila sesuai dengan kultur budaya Lembata untuk menjadikan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penulis: Wilibaldus Kali

Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

Related posts