PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Kesehatan merupakan karunia dari Tuhan yang tidak ternilai, yang kadang orang lupa untuk menjaganya. Ketika muda olahraga tidak teratur, makan makanan tidak sehat dan berlebihan, kurang minum air putih serta jam tidur yang tidak beraturan. Itu juga yang disesali oleh Daniel Mauk (53), pengajar di sebuah sekolah dasar.
“Waktu masih muda, semua dimakan. Tidak pernah olahraga, dan selalu ikut pesta,” tutur Daniel ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Sito Husada.
Ditemani oleh istrinya saat rawat inap, Daniel mengungkapkan bahwa ketika masih aktif mengajar dirinya tidak pernah menjaga pola makan setiap harinya. Apa yang dia inginkan selalu dimakan, apalagi daging yang merupakan kesukaannya. Ditambah dengan kebiasaan kurang mengkonsumsi sayur dan minum air yang cukup ketika masih aktif. Setelah memasuki usia senja, baru dirinya sadar bahwa menjaga pola hidup sehat sangat penting.
“Saya sudah keluar masuk (rumah sakit) 4 kali dengan keluhan yang sama,” kata Daniel.
Menurut dokter, Daniel merupakan penderita hipertensi dan sudah diberitahu bahwa pola makan harus dijaga agar tidak masuk rumah sakit lagi. Pelayanan di Rumah Sakit Sito Husada Atambua menurut Daniel dan istrinya sudah cukup memuaskan. Tidak ada perbedaan antara dirinya yang memakai Kartu JKN-KIS dengan pasien umum.
Petugas rumah sakit pun cepat dan tanggap dengan keluhan pasien maupun keluarga yang mendampingi. Tak hanya itu, pelayanan di dokter keluarga pun cukup memuaskan sehingga ia dan keluarga tak ragu untuk menggunakan jasa dokter keluarga.
“Walaupun beda dengan dulu (jaman PT ASKES), sekarang lebih ramai, pelayanan BPJS Kesehatan tetap bagus. Tidak tunggu lama,” kata Daniel.
Daniel dan istri bertempat tinggal jauh cukup jauh dari Kota Atambua, akan tetapi mereka tidak merasa dipersulit ketika mereka datang ke kantor BPJS Kesehatan. Harapannya, program JKN-KIS ini tetap terlaksana agar orang tidak mampu atau orang yang sudah lanjut usia seperti dirinya tidak ragu untuk menggunakan Kartu JKN-KIS. (PN)