PORTALNTT.COM, ENDE – KanGen Amazing Team (KAT) Kupang, Sabtu (27/5/2017), melakukan aksi sosial berbagi kasih ke Pondok Pesantren Walisongo, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aksi sosial tersebut sebagai bentuk perhatian terhadap sesama yang membutuhkan, termasuk anak-anak yatim yang tinggal di Pondok Pesantren. Selain itu, aksi ini sekaligus ingin menunjukan kepada publik akan nilai toleransi yang begitu kental di NTT, termasuk di Ende.
“KAT ingin menunjukan perhatian sekaligus memperkuat nilai persaudaraan dan toleransi antar sesama,” ujar perwakilan KAT Kupang, Jeffry Leonardo Taolin, saat menyerahkan bingkisan kepada anak-anak Pondok Pesantren Walisongo.
Menurut Jeffry, aksi ini juga sekaligus menjadi bentuk ibadah dari semua anggota KanGen Amazing Team Kupang. Dimana, kata dia, bisnis KanGen Water, air kesehatan yang diproduksi dengan teknologi tinggi asal negara Jepang ini sudah mulai merambah ke NTT.
Apalagi, lanjut dia, KanGen Water sangat baik dikonsumsi oleh semua orang, serta telah terbukti dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker sekalipun. “Air yang diproduksi dengan mesin KanGen Water berbeda dengan air biasa. Ada lima macam jenis air yang sangat baik untuk terapi penyakit,” jelas dia.
Saat ini, tambah dia, banyak orang bukan hanya mulai tertarik dengan produksi airnya saja. Namun, sudah mulai membeli mesin KanGen Water sehingga dapat dimanfaatkan sendiri di rumah, tanpa harus mencari tempat pengisian ulang. Harga mesinnya pun cukup terjangkau.
“Para Bankir, Pengusaha, PNS, serta sejumlah orang dari berbagai profesi kini telah memiliki mesin KanGen Water sendiri. Dan banyak juga yang sedang memesan mesinnya,” jelas dia.
Sementara pimpinan Pondok Pesantren Walisongo Ende, Hj Erik menyambut baik kedatangan KanGen Amazing Team Kupang. Dia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian terhadap anak-anak Pondok Pesantren yang sebagian besar adalah anak Yatim.
“Kami sangat bersyukur atas kunjungan KAT ke Pondok Pesantren. Semoga terus diberi berkah kepada KAT dalam menjalankan usahanya,” ujarnya.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Walisongo Ende sangat menjunjung tinggi nilai toleransi. Hal ini terbukti, para pengajar di Pondok Pesantren yang letaknya persis di kaki gunung meja ini tidak saja datang dari para Ulama, tapi ada juga beberapa orang Frater Katolik yang mengajar, bahkan tinggal di dalam Pondok Pesantren. (AM)