PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Demi memberikan jaminan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hadir menjamin kesehatan seluruh masyarakatnya.
Banyak masyarakat yang sudah terbantu dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang di selenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Salah satu peserta JKN-KIS Irna Dahalani Ndun (19), warga Kecamatan Sikumana, Kota Kupang yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Irna tergolong peserta yang sering menggunakan JKN-KIS ketika berobat, seperti pada waktu membersihkan karang gigi, tambal gigi, berobat karena demam dan pemeriksaan mata.
Ia mengaku merasakan manfaat dari Program JKN-KIS untuk mengobati rasa ketidaknyamanan pada kondisi matanya. Awalnya ia mengalami kabur dalam penglihatannya kesulitan dalam penglihatan.
“Ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya kesulitan untuk membaca tulisan yang ditulis oleh guru di papan tulis, namun saya tidak langsung memberitahu orang tua karena takut untuk biaya pemeriksaan mata nantinya akan membebani orang tua,” tuturnya.
Ketika Irna memasuki jenjang SMA, ia memberanikan diri untuk memberitahu ibunya karena ia merasa penglihatannya semakin tidak jelas.
“Karena penglihatan saya semakin memburuk ketika masuk SMA dan saya rasa harus segera memeriksakan mata sya, sehingga saya memberitahu orangtua,” ujarnya.
Irna baru sadar jika dirinya memiliki JKN-KIS sehingga ia langsung manfaatkan untuk melakukan pemeriksaan mata di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), kemudian dokter memberikan rujukan ke poli mata rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, ia kemudian diperiksa oleh dokter mata, karena ia sebagai peserta JKN-KIS, sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan matanya tersebut begitu juga dengan biaya kacamatanya.
“Dengan adanya Program JKN-KIS, saya tidak perlu memikirkan biaya pengobatan yang mahal karena saya tertolong dengan terdaftar aktif sebagai peserta JKN-KIS. Saya juga sangat berharap agar Program JKN-KIS tetap selalu ada agar masyarakat di Indonesia tidak terbebani dengan biaya pengobatan ketika membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan,” tutupnya. (dh/sw)