PORTALNTT.COM, KUPANG – Polda NTT mendapat tambahan 130 orang bintara remaja hasil pendidikan gelombang I TA 2023 yang baru menyelesaikan pendidikan di SPN Polda NTT.
Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum pun memberikan sejumlah perintah kepada ratusan bintara remaja angkatan 49 ini.
Kapolda NTT pun menyempatkan diri bertemu 130 orang bintara remaja ini dan memberikan pengarahan saat 130 orang ini masih dalam tahap orientasi selama satu bulan di Polda NTT sebelum diterjunkan ke masyarakat.
“Agar mengetahui lingkungan kerja di Polda, mengenal para pejabat , mengetahui tradisi-tradisi di polda, mendapatkan pembekalan-pembekalan dari seluruh pejabat di Polda sesuai jadwal yang ada sehingga menambah ilmu dan wawasan,” ujar Kapolda NTT tentang orientasi tersebut.
Hasil tersebut menjadi bahan evaluasi apakah akan ditugaskan ke wilayah atau sebagai pasukan cadangan menjelang Pemilu.
Sebagai anggota Polri, bintara remaja ini hidup di lingkungan bermasyarakat karena rata-rata masih tinggal di kos di luar dan tinggal bersama orang tua.
Untuk itu Kapolda perintahkan seluruh Bintara remaja untuk mengenal lingkungannya secara baik, membangun komunikasi, membangun kerja sama, membangun relasi yang baik dengan lingkungan.
“Sebagai polisi, bintara remaja hidup di tengah masyarakat dan masih kost atau tinggal di tempat lain agar bersosialisasi dengan lingkungan secara baik membangun komunikasi dan kerjasama, relasi yang baik dengan lingkungan,” tegas Kapolda NTT.
Kapolda juga perintahkan para bintara remaja menghadap RT masing-masing karena mereka orang luar yang kost sehingga harus mengenal RT setempat.
“Saya perintahkan agar datang ke RT untuk minta tanda tangan ketua RT setempat perkenalkan diri ke RT, jika ada kegiatan RT di lingkungan tempat tinggal seperti aksi kebersihan, kedukaan maka saya perintahkan untuk terlibat sehingga dikenal dan mengenal karena bersama masyarakat bisa memecahkan masalah,” ingat Kapolda NTT.
Bintara baru juga harus mengenal tokoh-tokoh yang ada di lingkungan tempat tinggal atau simpul masyarakat atau tokoh agama minimal dikenal dan mengenal.
“Juga harus jadi polisi di lingkungan tempat tinggal. harus mengenal lingkungan sehingga berbaur dan mengenal masyarakat di sekitar tempat tinggal,” ujar Kapolda NTT.
Bintara remaja juga diminta mendatangi lurah untuk memperkenalkan diri dengan membangun relasi dengan masyarakat dan lingkungan sebagai hal baru dan harus terus dibudayakan dengan polisi baru.bisa menyatu dengan masyarakat.
“Mereka harus tahu di lingkungan satu RT yang mereka tinggal. Minimal mereka kenal dan mereka dikenal. Selanjutnya dari RT (Rukun Tetangga) naik ke RW (Rukun Warga). Kan semuanya Polisi RW ini. Selanjutnya semua perkenalan diri, mengenal lingkungan sehingga bisa berbaur, bisa menyatu dengan lingkungan, selanjutnya mereka naik lagi ke tingkat Lurah memperkenalkan diri dan selanjutnya. Jadi mereka membangun relasi dengan masyarakat dan lingkungan,” pesan Kapolda NTT.
Cara ini merupakan hal baru dan perlu terus dibudayakan sehingga polisi-polisi baru ini di tempatkan di suatu tempat bisa menyesuaikan dengan lingkungannya, bisa menyatu, bisa akrab, bisa dihormati dan mereka pun menghormati lingkungan sehingga kerjasama itu lebih mudah.
Kapolda NTT juga memberikan perhatian khusus kepada 130 personil Bintara baru yang sedang menjalani orientasi di Polda NTT.
Mereka dihimbau untuk melaksanakan orientasi dengan baik dan menghindari pelanggaran-pelanggaran, termasuk menghindari minuman beralkohol.
Kapolda menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan kebanggaan orang tua, keluarga, serta kampung halaman.
“Kepada Bintara baru, saya berpesan untuk selalu menjaga integritas dan disiplin diri. Orientasi adalah kesempatan untuk memahami peran dan tanggung jawab sebagai anggota Polri dengan baik, jangan sia-siakan kesempatan ini,” tegas Kapolda Johni Asadoma.