Kadis Pertanian Provinsi NTT: Informasi BMKG Harus Jadi Referensi Utama Bagi Petani Agar Jangan Gagal Tanam dan Gagal Panen

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli, mengatakan saat ini pada beberapa wilayah di NTT telah terjadi hujan dengan intensitas rendah. Namun ada juga daerah-daerah yang mengalami panas berkepanjangan. Oleh karena itu para petani harus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika).

“Kami menghimbau kepada semua petani dimana saja berada agar mengikuti perkembangan informasi curah hujan dari BMKG agar benar-benar menjadi pegangan, di samping menggunakan kearifan lokal yang biasa dilakukan,” ungkap Lecky Koli sapaan akrab kadis pertanian Provinsi NTT ini kepada wartawan di kantor Gubernur, Senin (3/9/2022).

Menurut Lecky Koli, hal itu menjadi penting agar menghindari gagal tanam dan gagal panen.

“Sumber daya kita ini terbatas. Benih-benih terbatas dan juga keterbatasan dari sisi anggaran sehingga informasi-informasi dari BMKG bisa dijadikan referensi utama untuk bisa melakukan penanaman sampai pada panen,” tandas Lecky Koli.

Sementara itu, Kepala BMKG Rahmattulloh Adji dalam kesempatan itu mengatakan berdasarkan analisis curah hujan saat ini pihaknya memberikan warning kepada masyarakat NTT agar waspada terhadap peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
 
“Waspada saja karena biasanya peralihan musim ini akan ada angin kencang dan hujan ekstrim,” Kata Rahmattulloh Adji S.P.

Menurut Rahmattulloh Adji, berdasarkan analisis curah hujan pada bulan September sudah mulai curah hujan dari mulai kategori rendah, menengah sampai tinggi.

“Seperti di wilayah Labuan Bajo, Ruteng dan Borong itu di wilayah Flores bagian barat kemudian ada beberapa wilayah di pulau Timor yaitu di Soe itu bahkan telah mengalami curah hujan dalam kategori menengah diantara 101-150,” jelasnya.

Namun, kata Rahmattulloh Adji ada juga beberapa wilayah yang masih HTH (Hari Tanpa Hujan) dari mulai kategori sangat pendek, menengah dan panjang.

“Ada beberapa daerah yang HTH masih sangat panjang itu seperti di daerah Sabu. Kemudian di sekitar pulau Rote di daerah Feapopi itu kageori ekstrim panjang selama 60 hari dan di pulau Timor itu ada di sekitar Oebelo,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurutnya suatu wilayah itu dikatakan masuk musim hujan bila dalam satu dasarian itu terjadi hujan 10 hari, yang terukur 50 mili meter lebih dan diikuti dua dasarian lebih 150 mili meter, baru wilayah itu dikatakan masuk musim penghujan.

Lebih lanjut dikatakannya, prediksi untuk masuk musim penghujan itu dimulai dari Oktober sampai minggu ketiga bulan November.

“Sedangkan untuk wilayah pulau Timor itu kita prediksi di November minggu kedua atau ketiga. Kita akan selalu update di setiap 10 hariannya dan setiap bulannya. Yang kita prediksi curah hujannya lebih awal itu di daerah Ruteng karena daerah ini selama dikenal dengan daerah basah itu akan masuk di Bulan Oktober minggu ketiga, kemudia di daratan Flores itu di daerah Maumere, Larantuka, Lewoleba dan Kalabahi itu di sekitar bulan November,” pungkasnya.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60