PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Timur mendukung penuh langkah pemerintah Kota Kupang dalam menata ibukota provinsi NTT dalam berbagai aspek, khususnya di bidang ekonomi.
Sebagai wadah yang menaungi sejumlah asosiasi pengusaha, Kadin NTT merasa bertanggung jawab dalam pembangunan ekonomi di daerah ini.
Apalagi saat ini, pemerintah Kota Kupang di bawah komando Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore kian gencar menata Kota Kupang dalam rangka mewujudkan Kupang Smart City atau Kota Cerdas.
Ketua Kadin NTT, Ir. Abraham Paul Liyanto yang juga senator asal NTT dalam dialog ekonomi dengan menghadirkan nara sumber Wali Kota Kupang, menjelaskan anggota Kadin NTT sangat mensuport apa yang telah dilakukan pemerintah Kota Kupang saat ini, yaitu pembangunan taman, Kupang terang dan bersinar dan penataan kupang hijau dan bersih.
“Pak wali kami terdiri dari banyak pengusaha-pengusaha di berbagai bidang siap mensuport pak Wali. Tinggal bagaimana pemerintah membangun koordinasi dengan pengusaha yang ada untuk membantu pemerintah dalam menata kota ini,” kata Abraham yang sudah 3 periode menjadi anggota DPD perwakilan NTT.
Menurut Abraham, kerjasama ini perlu dibangun karena di beberapa daerah yang sudah maju menerapkan pola kerjasama antar pemerintah dan swasta.
“Untuk peningkatan ekonomi maka perlu diadakan sejumlah festival-festival untuk memperkenalkan berbagai potensi daerah ini. Salah satunya festival tenun ikat, festival kuliner lokal dan festival lainnya yang mencerminkan kekhasan daerah ini,” kata Abraham.
Lebih lanjut kata Abraham, dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi maka hal yang perlu diperhatikan juga adalah masalah kebersihan kota, sehingga menurutnya pengolahan sampah itu harus dimulai dari RT/RW.
“Harus dibentuk tim mulai dari RT/RW untuk mengurus masalah sampah ini. Jika perlu dibuat aturan yang mewajibkan setiap warga atau keluarga membuang sampah pada tempat-tempat yang disediakan seperti di kelurahan untuk kemudian di angkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” jelas Abraham.
Wali Kota Kupang dalam dialog tersebut mengakui pemerintah saat ini telah berusaha keras untuk menata kota ini agar menunjukkan wajah kota yang sebenarnya, sehingga dengan demikian akan berdampak pada pembangunan ekonomi.
“Untuk tahun ini kami akan membangun 6 buah taman. Selain itu untuk menerangi kota ini maka kami akan memasang 4000 titik lampu. Semua ini bukan uang dari kita pemerintah kota kupang tapi berkat lobi ke pemerintah pusat. Harapannya kota ini akan semakin cantik dan indah sehingga ketika orang lain yang datang ke Kota ini mulai dari bandara sudah merasakan suasana kota yang sebenarnya,” kata Wali Kota yang akrab disapa Jeriko.
Selain itu kata Jeriko, pembenahan masalah air bersih dan Infrastuktur juga dilakukan pemerintah kota kupang.
“Masalah air bersih ini kita dapat bantuan dari pemerintah pusat untuk memanfaatkan debit air yang ada di kali dendeng. Kalau ini sudah bisa dilakukan maka akan membantu mensuply kebutuhan air bagi warga kota kupang yang saat ini belum cukup,” jelas ketua DPD Demokrat NTT ini.
Jeriko mengakui di Kota Kupang tidak ada destinasi wisata yang menjadi unggulan sehingga pemerintah akan menata pembangunan pariwisata khususnya wisata kuliner di beberapa tempat seperti di depan hotel Aston dan di terminal kupang (LLBK) yang mana akan dibuat sedemikian rupa sehingga berdampak ekonomi bagi masyarakat.
Sementara dalam dialog, salah satu peserta dialog mengeluhkan masalah birokrasi yang terlalu berumit-rumit sehingga sangat menyulitkan dalam pengurusan administrasi sehingga dihadapkan Wali Kota diharapkan proses birokrasi yang mempersulit masyarakat agar jangan lagi dilakukan tapi harus dipermudah.
Ada juga yang mengusulkan agar taman-taman yang dibangun harus benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh warga kota kupang, yang mana pada taman-taman tertentu dikhususkan bagi warga yang ingin berolahraga dan pemerintah menyediakan fasilitas-fasilitas penunjangnya.
Pantauan media ini, Dialog yang diselenggarakan begitu aktif sehingga kebanyak peserta mengusulkan dialog-dialog serupa agar menjadi agenda rutin setia 3 atau 6 bulan sekali agar membahas hal-hal yang bermanfaat bagi pembangunan kota kupang khususnya di bidang ekonomi dengan kolaborasi pemerintah dan pengusaha-pengusaha di Kota Kupang.
Turut hadir dalam dialog ini, anggota DPD RI perwakilan NTT, Hilda Manafe. (Jefri Tapobali)